”Ini konsolidasi lahan dan bedah rumah agar jadi layak huni. Bagian dari program SDGs sampai 2030, secara bertahap dan seterusnya. Wali kota atau perwakilannya ingin melihat dan mudah-mudahan akan jadi contoh,” kata Heru, dikutip dari Kompas.id.
Dia juga meminta warga untuk merawat Rumah Barokah Palmerah dan memanfaatkan lantai satu hunian sebagai tempat kegiatan usaha.
Selain itu, warga diharapkan menjadi pionir agar banyak warga lain tertarik ikut program serupa. Apalagi dalam program ini, warga tak direlokasi dan tetap berada di lingkungannya dengan kondisi lebih layak.
Agustini (52), salah satu penerima program, sangat senang akan menempati ruangan seluas 18 meter persegi bersama suami dan anak gadisnya.
”Dulu rumah kami bocor, banyak tikus. Sekarang lebih bagus. Nanti akan disekat ruangannya untuk kamar anak gadis,” ujarnya.
Hal senada juga dirasakan Gita (25) yang tak henti-hentinya mengucapkan syukur setelah menerima kunci unit hunian di lantai dua.
”Tadinya tinggal di rumah orang tua. Desak-desakan di situ. Sekarang lebih baik. Anak bisa main dengan bebas,” tutur dia.
Program Bebenah Kampung di Palmerah merupakan inisiatif terbaru yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Palmerah, Jakarta.
Program ini bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial, lingkungan, dan ekonomi yang dihadapi oleh warga setempat serta memiliki visi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua warga.
Selain di Palmerah, Program Bebenah Kampung berjalan di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat; Kelurahan Manggarai Selatan, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan; dan Kelurahan Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Melalui program ini, ditargetkan luasan kawasan kumuh di Jakarta berkurang menjadi 2,26 persen pada tahun 2026.
Baca Juga: Geger! Biawak Besar Jatuh dari Plafon Ruang Kelas SMK Matraman Jakarta Timur
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.