MAKASSAR, KOMPAS.TV - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau dikenal dengan Basarnas Makassar telah menerjunkan tim untuk membantu evakuasi korban tanah longsor di Jalan Poros Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
"Tim dari Basarnas Makassar sudah menuju ke lokasi membawa peralatan evakuasi, kita juga turunkan tim dari Palopo," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel saat dikonfirmasi, Senin.
"Mohon doanya, sekiranya evakuasi hari ini lancar dan korban segera ditemukan, dan akses jalan yang tertutup segera terbuka dari timbunan longsor," harapnya dikutip dari Antara.
Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai jumlah korban yang terdampak oleh tanah longsor tersebut dan masih dalam proses pencarian.
Namun, data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan mencatat bahwa empat orang telah dinyatakan meninggal dunia setelah tertimbun tanah longsor di lokasi kejadian dan berhasil dievakuasi.
Baca Juga: Tebing Setinggi 60 Meter Longsor Tutupi Badan Jalan di Perbatasan Sereale Toraja Utara
Informasi sementara juga menyebutkan bahwa sebanyak 10 orang berhasil diselamatkan dan telah dievakuasi ke Puskesmas Bastem Utara di Desa Pantilang, Kabupaten Luwu.
Selain itu, diduga masih ada sekitar 15 unit kendaraan roda dua dan dua unit kendaraan roda empat yang tertimbun material tanah longsor di lokasi kejadian.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 26 Februari 2024, sekitar pukul 09.10 Wita di Jalan Poros Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Luwu.
Kronologi kejadian menunjukkan bahwa longsor tersebut terjadi akibat hujan lebat sejak malam Minggu, yang menyebabkan pergerakan tanah di pinggir gunung di sepanjang jalan poros Desa Bonglo.
Situasi semakin memburuk ketika longsoran tanah menutupi badan jalan.
Namun warga dan pengendara masih berusaha melintas, hingga terjadi longsor susulan yang mengakibatkan banyak kendaraan dan orang tertimbun material longsor.
Akibatnya, akses mobilitas warga Desa Bonglo terputus.
Karena jalan poros desa tertimbun tanah dengan panjang sekitar 100 meter dan lebar delapan meter, dengan kondisi jalan yang rusak parah dan kedalaman longsor mencapai 100 meter.
Kondisi ini menegaskan perlunya koordinasi dan bantuan dari berbagai pihak untuk memastikan keselamatan dan pemulihan wilayah yang terdampak, serta pentingnya kesadaran akan kehati-hatian dalam menghadapi bencana alam.
Baca Juga: Suasana Petugas Menggendong Kotak Suara Berjalan Lewat Hutan di Luwu Utara
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.