JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani membantah isu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) akan merebut kursi ketua umum (Ketum) PDIP.
Menurut Puan, hingga saat ini tak ada gerakan dari pihak Jokowi untuk merebut kepemimpinan orang nomor satu di PDIP pada kongres partai pada April mendatang.
"Nggak ada, nggak ada (gerakan Jokowi ingin rebut kursi Ketum PDIP)," kata Puan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Baca Juga: Megawati Sindir Sosok yang Ingin Gantikannya sebagai Ketua Umum DPP PDIP
Puan mengingatkan semua pihak untuk tidak berandai-andai terkait pergantian ketum.
Ketua DPR RI itu mengingatkan pula kepada seluruh kader untuk mengikuti seluruh mekanisme yang berlaku di dalam partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut.
"Kita menghormati proses internal di suatu partai. Kita ikuti proses PDIP untuk internal ada kongres. Ikuti seperti apa dan itu masih April," ujar Puan.
Di sisi lain, Puan menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang telah mengucapkan selamat kepada PDIP yang berulang tahun ke-52.
"Terima kasih Pak Jokowi," ujar Puan.
Meski begitu, Puan enggan merespons saat disinggung lebih lanjut mengenai status Jokowi yang sudah tidak menjadi kader PDIP.
"Terima kasih Pak Jokowi atas ucapannya pada PDI Perjuangan untuk hari ulang tahun ke-52 PDIP," kata Puan.
Sebelumnya, DPP PDIP mengendus adanya pihak luar yang ingin merecoki agenda Kongres PDIP pada April 2025 mendatang.
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan, beredar kabar kalau upaya penyerangan terhadap internal partai berlambang kepala banteng moncong putih itu diduga berasal dari pihak tertentu.
Disebut-sebut pihak itu adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Deddy, gerakan tersebut berupaya memecah belah internal partai.
Baca Juga: PDI-P Cium Upaya Pihak Luar yang Ingin Recoki Kongres Partai pada 2025
Melalui cara pergantian posisi sekretaris jenderal (sekjen) di Kongres mendatang pada April 2025.
"Saya rasa, kami tidak berbeda pendapat (dengan kabar bahwa Jokowi merupakan pihak yang ingin mengacak-acak internal PDIP lewat pergantian sekjen PDIP). Kami tidak akan membantah. Silakan teman-teman cek sendiri. Isu itu memang sudah berkembang luas dan memang sengaja diembuskan. Tetapi, kami tidak ingin menyebut nama di sini, karena nama itu tidak layak lagi disebut menurut kami,” kata Deddy seperti dikutip dari Kompas.id, Kamis (19/12/2024).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.