Sementara gempa utama (main shock) yang berkekuatan M 4,8 atau yang ketiga, berpusat di 6.85 LS dan 107.94 BT dengan kedalaman 5 kilometer.
Muhari menuturkan, dari laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, gempa bumi kedua (M 4,1) dirasakan cukup kuat oleh sebagian besar masyarakat Sumedang selama 2-3 detik.
"Guncangan itu membuat warga panik dan berhamburan keluar ruangan," ujarnya.
Selain mengakibatkan keretakan di dinding terowongan kembar, gempa juga berdampak pada puluhan rumah warga. Setidaknya 53 rumah rusak, dan tiga orang mengalami luka ringan akibat gempa.
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tiga kali gempa yang terjadi tersebut.
"Ada 53 rumah rusak, dan tiga korban luka ringan akibat gempa yang berpusat di wilayah Sumedang kota. Untuk korban sudah kami tangani," ujar Herman dalam jumpa pers dengan BMKG via Zoom Meeting, Senin (1/1/2024) dini hari WIB, dikutip Kompas.com.
Baca Juga: Keterangan BMKG soal Gempa Bermagnitudo 4,8 yang Guncang Sumedang
Menurut Herman, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang dan unsur terkait telah melakukan asesmen di lapangan.
"Selain rumah, kami sudah melakukan antisipasi di dua rumah sakit yang ada di wilayah Sumedang kota.”
“Untuk di Rumah Sakit Pakuwon (swasta) terpantau aman. Sedangkan untuk RSUD Sumedang ada 248 pasien rawat inap, dan 83 pasien IGD yang sudah kami evakuasi," tutur Herman.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.