Sebagai kakek korban, Masrizal mengaku sudah memaafkan dan berharap pelaku sadar dan berubah menjadi lebih baik usai kejadian ini.
"Untuk yang menabrak termasuk keluarga juga di kampung ini, karena orang tua atau bapaknya saat masih muda bersama saya juga, dan kakeknya si pelaku juga sama saya juga," katanya dikutip Tribun Padang, Kamis (21/9/2023).
Sementara itu, ibu korban, Nova Desita mengenang anaknya sebagai sosok yang baik, ceria, dan rajin mengaji di masjid. Sebelum meninggal, Gian sempat meminta ditemani olehnya.
"Dia minta untuk dimandikan, disuapin, digosokkan kaki, digosokkan punggungnya, minta jajan, minta ditemani pipis, membagi makanan dengan adiknya," kata Nova.
Masrizal pun menyebut cucunya merupakan anak yang ceria, memiliki banyak teman, suka bermain, dan hobi berenang di sungai.
Mengenai pelaku, Masrizal juga menyebut MHA sebagai anak baik-baik.
"Pada saat musibah itu datang itu tidak tahu saya, entah bagaimana bisa terjadi musibah itu. Yang saya ketahui tentang anak ini merupakan anak biasa dan tidak suka ugal-ugalan," kata Masrizal.
Masrizal pun berharap setiap orang tua yang ada di Indonesia jangan memberi sepeda motor kepada anak di bawah umur.
"Sebagai kakek dari yang meninggal ini, untuk masyarakat Indonesia, janganlah anak di bawah umur dikasih kendaraan. Itu akan mengakibatkan kejadian seperti contohnya yang dialami oleh cucu saya," kata Masrizal.
"Saya memohon kepada seluruh orang tua jangan dikasih anak-anak sepeda motor, padahal belum berusia 17 tahun," ujarnya.
Baca Juga: Kasus Siswi SD Buta Dianiaya Kakak Kelas, DVR CCTV di TKP Dikirim ke Labfor Polda Jawa Timur
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.