JAKARTA, KOMPAS.TV - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi menginstruksikan lintas sektor soal kesiapsiagaan pada musim hujan, khususnya potensi bencana hidrometeorologi.
Amanat tersebut disampaikan Teguh saat apel kesiapsiagaan mengantisipasi musim hujan, di Silang Selatan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).
"Intensitas curah hujan di Jakarta diprediksi meningkat signifikan dengan potensi hujan lebat yang disertai angin kencang," kata Teguh dikutip dari WartaKota.
"Situasi ini berpotensi menyebabkan banjir, genangan, tanah longsor, dan pohon tumbang. Oleh karena itu, dibutuhkan kesiapsiagaan dan upaya mitigasi yang dilakukan pemerintah serta seluruh elemen masyarakat."
Baca Juga: Pasca Hujan Deras, Permukiman di Kembangan Jakbar Terendam Banjir
Menurut Teguh, Jakarta memiliki karakter topografi yang unik dengan dataran rendah dan 13 sungai yang melintasinya. Curah hujan ekstrem akan menjadi tantangan yang harus dihadapi.
Sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan adalah lewat peningkatan infrastruktur dan teknologi, pembangunan waduk, normalisasi beberapa sungai utama, dan peningkatan kapasitas pompa sebagai infrastruktu pengendalian banjir.
Teguh mengatakan langkah-langkah di atas telah menunjukkan hasil dengan bekurangnya titik banjir.
Upaya selanjutnya adalah menyiapkan sarana dan prasarana penanganan banjir, termasuk penyiapan pompa air stasioner dan mobile di pelbagai titik rawan banjir, perahu sebagai sarana evakuasi, hingga posko siaga bencana.
Teguh juga mengatakan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam upaya mitigasi bencana.
Baca Juga: Jangan Terkecoh Nama! La Nina Lemah Picu Bencana Hidrometeorologi, BMKG Sebut Terjadi hingga 2025
Dia mengajak seluruh warga Jakarta mulai tingkat RT hingga RW serta tokoh masyarakat untuk aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, serta memantau dan melaporkan potensi bencana di sekitar wilayahnya.
”Pemanfaatan teknologi, seperti sistem peringatan dini berbasis digital dan pemantauan cuaca real-time, harus terus dioptimalkan,” kata Teguh dikutip dari Kompas.id.
”Kita perlu meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah mitigasi bencana, termasuk menyelamatkan diri saat terjadi banjir, evakuasi ke lokasi pengungsian, dan nomor darurat yang dapat dihubungi,” sambungnya.
Sumber : WartaKota/Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.