SEMARANG, KOMPAS.TV - Founder Center Of Human Excellence and Diversice (Cohesive) yang juga Ketua Umum Forum Dirgantara Muda, Ahmad Arafat Aminullah, menegaskan, persatuan merupakan tonggak dasar dalam upaya mencegah ancaman perpecahan. Dengan adanya forum yang dihadiri para pemuda dari berbagai organisasi ini diharapkan akan menumbuhkan semangat mereka, meningkatkan jiwa patriotisme dan nasionalisme bagi generasi muda dalam mencegah berbagai ancaman yang bisa menghancurkan bangsa.
Menurut Ahmad Arafat, selain menjaga persatuan, toleransi beragama, saling menghormati dan menjaga keharmonisan kehidupan bermasyarakat menjadi kunci untuk memajukan Indonesia ke depan agar makin maju, berjaya dan berdaulat.
“Ajakan bagi seluruh pemuda-pemudi, anak bangsa untuk ayo bersatu mengisi kemerdekaan menjaga NKRI,”ucap Ahmad Arafat.
Founder Milenial Untuk Pertahanan Keamanan (Mapan), Ulta Levenia, menegaskan, para pemuda diminta jangan terlena karena ancaman perpecahan tengah mengintai, contoh sederhananya perang komentar di media sosial yang tanpa disadari, akan menimbulkan perpecahan jika tidak dilandasi saling menghargai dan toleransi antar sesama umat beragama.
“Dengan zaman yang seperti ini memang tidak konvensional, bukan perang secara konvensional, kita tidak dihadapkan dengan peluru, kita tidak dihadapkan dengan tank, tapi kita dihadapkan dengan tools-tools yang lebih ngeri. Manuvernya lebih lembut tapi memecah belah masyarakat kita, melemahkan milenial,” jelas Ulta.
Forum Kebhinekaan Pemuda yang pertama kali digelar ini dihadiri tokoh nasional, pemuka agama dan tokoh pemuda. Forum dan seminar ini menghadirkan pembicara kunci Muhammad Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia.
#generasimilenial #perpecahan #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.