YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Berbagai cara dilakukan masyarakat di Indonesia untuk merayakan HUT ke-78 Republik Indonesia. Di Kulonprogo, Yogyakarta kain limbah sisa produksi disulap menjadi kain batik jumbo bermotif burung Garuda.
Aksi ini dilakukan Bayu Permadi, perajin di Sentra Batik Sembung, di Dusun Sembungan, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulonprogo. Limbah batik sisa produksi di daur ulang dan digabungkan satu persatu hingga berukuran 7 x 8 meter. Dipilihnya limbah sebagai bahan utama pembuatan karya batik garuda ini bukan tanpa alasan, mereka ingin agar masyarakat bisa memanfaatkan limbah layak guna untuk didaur ulang sebagai upaya menanggulangi persoalan sampah.
Butuh waktu satu minggu untuk menyelesaikan karya seni ini. Pengerjaan dimulai dengan memilah kain bekas yang masih layak pakai untuk selanjutnya dijahit menjadi bendera berukuran 7 x 8 meter.
Setelah itu dilanjutkan proses penggoresan malam hingga pewarnaan. Bayu memilih warna merah sebagai warna utama, sedangkan pengerjaan motif berbentuk Garuda Pancasila dan ornamen penunjang memakai warna kuning emas. Seluruh proses ini diklaim sudah sesuai standar pembuatan batik komersil, sehingga batik Garuda ini tetap layak jual.
"Kita mengusung konsep tentang limbah batik, batik yang kita daur ulang kita gabungkan satu persatu menjadi ukuran 7x8 meter untuk membuat lambang negara Indonesia burung Garuda, " ujar Bayu Permadi, perajin batik.
Melalui batik Garuda ini, Bayu berharap generasi muda bisa semakin semangat memeriahkan Kemerdekaan Indonesia dengan hal-hal yang positif dan kreatif serta melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia.
#batikgaruda #kulonprogo #kainbatik
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.