JAKARTA, KOMPAS.TV - Plt Kabid Kedaruratan & Logistik BPBD Kabupaten Sumenep Andy Ricky Kurniawan mengungkapkan, suara dentuman yang muncul di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, sudah terjadi sejak 10 hari yang lalu.
Andy mengatakan, saat pertama kali dilaporkan itu, suara dentuman yang terdengar masih kecil.
"Jadi dentuman ini sepuluh hari yang lalu ada, tapi itu kecil dan tidak menimbulkan getaran," kata Andy dalam program Kompas Malam, Minggu (13/8/2023).
"Nah kemudian hari Sabtu kemarin, ada kejadian fenomena alam lagi, berulang dan dentumannya itu agak keras dan menimbulkan getaran. Cuman getarannya itu tidak sampai merusak fasilitas ataupun bangunan yang ada di area tersebut," jelasnya.
Hingga saat ini, belum diketahui asal dan penyebab suara dentuman tersebut.
Andi menambahkan, dari pihak BMKG Pasuruan telah memasang alat seismograf untuk melakukan observasi.
Namun, belum ada hasil yang didapatkan karena pihak BMKG Pasuruan juga masih menunggu suara dentuman itu muncul kembali.
"Untuk sementara dari jam 3 sore tadi, BMKG Pasuruan sudah memasang alat seismograf, namun masih menunggu hasil observasi mereka. Besok pagi baru masih pengambilan data," tutur Andy.
"Dan itu pun, BMKG sebenarnya menunggu apabila bunyi itu terjadi lagi karena alat seismograf itu mendeteksi getaran," tukasnya.
Baca Juga: Misteri Suara Dentuman di Sumenep, BMKG: Tidak Ada Gempa
Seperti yang diberitakan sebelumnya, terdengar suara dentuman misterius dari bawah tanah Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (12/8/2023) kemarin.
Salah seorang warga, Jazuli, mengaku mendengar dengan jelas suara dentuman itu sekitar Pukul 09.45 WIB hingga 10.30 WIB.
Dalam kurun waktu tersebut, dentuman tidak hanya terdengar sekali saja.
"Suaranya (dentuman) cukup keras, tapi tidak menimbulkan kerusakan apa pun. Rumah retak itu tidak ada," tutur Jazuli.
Bukan hanya Jazuli yang mendengar suara dentuman tersebut. Empat warga lain juga turut mendengarnya. Mereka lalu melaporkan insiden tersebut kepada petugas.
Sebagai tindakan pencegahan, penduduk di sekitar memutuskan untuk sementara meninggalkan rumah mereka sampai penyebab suara dentuman teridentifikasi.
"Sementara waktu kita mengungsi dulu, sambil menunggu informasi lebih lanjut dari pihak berwenang," ujar Jazuli.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep langsung mendatangkan ahli geologi dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur dan tim BMKG ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga: Antisipasi Rokok Ilegal, Tim Gabungan Satpol PP Kabupaten Sumenep Gelar Razia di Warung dan Toko
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.