SEMARANG, KOMPAS.TV - Hobi yang ditekuni Agus Santoso, pemuda asal Kota Semarang kini berubah menjadi usaha budidaya kelinci hias. Agus sudah menggeluti usaha budidaya kelinci hias yang lucu-lucu ini selama 21 tahun. Jenis kelinci hias yang dibudidayakan memiliki bulu lebat karena kelinci jenis inilah yang banyak disukai oleh pecinta hewan untuk dirawat di rumah.
Sejak awal, Agus fokus pada kelinci hias. Dan jenis yang paling diminati masyarakat adalah jenis kelinci rex, sebab bulunya yang tebal seperti karpet tetapi halus dan lebih banyak variasi warnanya.
Selain itu harganya juga lebih terjangkau dibanding kelinci jenis lainnya. Sementara kendala yang dihadapi dalam beternak kelinci biasanya saat musim hujan, yakni banyak kelinci yang sakit.
Saat ini pelanggan yang datang di lapaknya adalah warga sekitar Kota Semarang saja. Namun ada pula pembelinya yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya budidaya kelinci yang mendatangkan omzet jutaan rupiah setiap bulan, namun urine dan kotoran kelinci juga laku dijual.
“Kendalanya itu di saat musim hujan, kebanyakan kalau tidak kembung, diare, kita mengantisipasinya dengan mengurangi pakan dengan kandungan air yang tinggi, saya kuatkan di pakan kering, pelet maupun rumput hay,” terang Agus.
Faktor terpenting bagi pemula yang ingin membudidayakan kelinci yakni harus memiliki rasa sayang terhadap hewan peliharaan. Karena dengan rasa sayang hewan akan merasa nyaman dan aman, sehingga bisa berkembang biak dengan baik.
Peternak pemula juga harus mempelajari karakter setiap jenis kelinci seperti karakter bulunya, habitat asal, vitamin, pakan, dan lokasi budi daya yang harus dipikirkan.
#kelincihias #budidaya #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.