BANYUMAS, KOMPAS.TV - Sudah lima hari ini delapan orang pekerja tambang terjebak di lubang tambang emas di Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.
Terhitung sejak Selasa (25/7/2023) lalu, sesuai rencana, evakuasi delapan pekerja tambang emas akan dilakukan selama tujuh hari.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Basarnas Cilacap cum SAR Mission Coordinator, Adah Sudarsa.
“Kami tetap berusaha sampai tujuh hari,” kata Adah, Minggu (30/7/2023).
Baca Juga: Penantian Keluarga Korban yang Terjebak di Tambang Emas Banyumas: Apapun Keadaannya, Pulanglah...
Senada dengan Adah, Bupati Banyumas Achmad Husein pun mengatakan, masih ada dua hari lagi untuk menemukan delapan penambang yang masih terjebak dan tak diketahui nasibnya.
Husein yang baru saja menemui keluarga korban mengatakan, mereka sudah ikhlas apabila korban tak selamat dan tak berhasil dievakuasi.
“Masih ada dua hari lagi, kami akan berusaha untuk mengevakuasi. Seandainya tidak bisa, keluarga sudah ikhlas,” ujar Husein, seperti dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Husein menjelaskan, tim SAR gabungan sudah mengerahkan segala upaya. Sayangnya, lima hari tak membuahkan hasil.
Diketahui, seluruh penambang yang terjebak merupakan warga dari Kabupaten Bogor.
Kepala Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Ahyar Suryadi membenarkan hal yang disampaikan Achmad Husein.
“Kami sudah mengikhlaskan ketika tidak bisa terangkat (dievakuasi),” ujarnya, mewakili keluarga korban.
Baca Juga: 8 Orang Terjebak di Tambang Emas Banyumas, Warga: yang Bisa Menyelamatkan adalah Penambang Lain
Diberitakan sebelumnya, delapan penambang terjebak di lubang tambang emas di Banyumas, pada Selasa (25/7/2023).
Mereka terjebak karena ada kebocoran air yang cukup deras hingga menggenangi lubang.
Tim Basarnas Special Group pun dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Tim SAR Gabungan yang dikerahkan hingga Sabtu (29/7) pagi sebanyak 220 orang.
Camat Ajibarang, Arif Ependi mengatakan, hari ini pihaknya menjadwalkan untuk mendatangkan alat berat eskavator.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.