Peternak: Harga Pakan Naik Diimbangi Harga Jual Ayam Naik

SEMARANG, KOMPAS.TV - Peternak pembesaran ayam potong di Kota Semarang sangat terpengaruh dengan naiknya harga jagung, sebab jagung merupakan salah satu formula pakan bagi ayam-ayam mereka. Sehingga dikhawatirkan harga daging ayam potong bisa kembali melambung jika kenaikan harga jagung tidak ditekan.

Choryana Rostanti, salah seorang peternak pembesaran ayam potong di Kelurahan Gunung Pati, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, mengatakan, sebetulnya kenaikan harga pakan sudah terjadi sejak 2020 lalu saat pandemi Covid-19. Baru kali ini harga daging ayam merangkak naik, karena kondisi ekonomi masyarakat kembali membaik setelah dihantam pandemi Covid-19.

Disebutkan, harga ayam potong dari kandang hanya sedikit mengalami kenaikan yakni  Rp 22.000 per kilogram. Namun, karena sudah melalui sejumlah tahap distribusi atau beberapa pedagang, sehingga harga daging ayam yang dibeli konsumen menjadi mahal.

Menurutnya kenaikan harga jagung atau pakan tidak begitu masalah, asal diimbangi dengan harga jual yang baik pula, sehingga kualitas ayam potong juga bisa terjaga dengan baik. Sebab, para peternak tidak perlu mengurangi kualitas pakan jika harga jual ayam potong juga baik.

“Gini, jadi sebenarnya kalau kenaikan itu sebenarnya tidak masalah kalau diimbangi dengan kualitas, jadi tidak apa-apa kalau harganya naik tapi kualitasnya tetap dijaga, jadi kita kasih makan ayam kualitasnya tetap bagus. Kemungkinan persentase keberhasilan itu tinggi, jadi kita bisa menjaga kualitas, hasilnya juga baik, kesehatannya baik,” terang Tanti.

“Mungkin nanti kalau misalnya harganya naik berarti diimbangi dengan kenaikan harga jualnya juga. Itu yang perlu nanti dicari titik tengahnya apa,” lanjutnya.

Diharapkan berbagai stakeholder terkait bisa bertemu untuk bisa memberikan patokan harga yang pasti dan pas untuk ayam potong. Sehingga tidak merugikan perusahaan mitra peternak, peternak itu sendiri, dan juga tidak memberatkan masyarakat.

#pakanayam #ayampotong #semarang