BOYOLALI, KOMPAS.TV - Tak hanya cantik dan bentuknya beragam, bunga-bunga anggrek ini juga memiliki beragam warna. Dan inilah bunga-bunga anggrek yang dibudidayakan di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Dukuh Gumuk, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Ada 30 jenis anggrek yang dibudiyakan di rumah anggrek yang digagas oleh pemuda karang taruna. Salah satunya anggrek vanda tricolor yang mulai langka, dan tumbuh subur di ketinggan 1.000 meter di atas permukaan laut.
Rumah anggrek ini bisa menjadi potensi wisata baru di lereng Merapi. Pengunjung bisa membeli anggrek-anggrek ini namun tidak boleh dibawa pulang. Anggrek yang dibeli harus ditempatkan lagi di hutan, atau istilahnya pengunjung bisa mengadopsi anggrek. Pengelola nantinya akan secara rutin melaporkan perkembangan anggrek kepada pengadopsi.
Harga anggrek pun bervariasi ada yang Rp 500.000 hingga Rp 700.000 tergantung jenisnya. Hingga kini sudah ada enam orang yang tercatat mengadopsi anggrek di lereng Merapi ini.
“Kami dulu waktu masih kecil itu banyak sekali anggrek di atas. Setelah erupsi 2010 kami jalan-jalan naik itu hampir susah mencarinya, bahkan untuk jenis-jenis anggrek tertentu yang dulu masih kecil saya dapat untuk saat ini susah didapatkan,” tutur Jaman Sanjaya, pengelola rumah anggrek.
Buka hanya budidaya anggrek, namun warga juga menanam ratusan kopi di tebing-tebing. Selain bernilai ekonomis sekaligus juga bisa untuk konservasi air di gunung.
#anggrek #merapi #wisata
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.