YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam rangka memperingati malam 1 Suro, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Keraton Surakarta, Solo Jawa Tengah mengadakan kirab malam ini, Rabu (19/7/2023).
Keraton Yogyakarta akan mengadakan Tradisi Mubeng Beteng, yaitu dilaksanakan dengan tirakat lampah ratri, atau munajat kepada Tuhan YME dengan berjalan mengikuti lintasan tertentu.
Para abdi dalem keraton dan warga peserta ritual berjalan kaki sejauh kurang lebih lima kilometer mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta.
Para abdi dalem berbaris di bagian depan mengenakan pakaian Jawa tanpa keris dan alas kaki, Mereka berjalan sambil membawa bendera Indonesia dan panji-panji Keraton Yogyakarta.
Baca Juga: Yogyakarta Punya Tradisi Sambut Malam 1 Suro: Kelilingi Benteng Keraton Tanpa Bicara
Ritual ini dimulai pada tengah malam, saat lonceng Kyai Brajanala di Plataran Keben dibunyikan sebanyak 12 kali.
Tradisi Mubeng Beteng 2023 diadakan mulai malam ini pukul 21.00 WIB. Adapun rutenya yakni ermula dari Keben, menuju Ngabean, Pojok Beteng Kulon, Plengkung Gading, Pojok Benteng Wetan, Jalan Ibu Ruswo, Alun-alun Utara dan sampai lagi di Keben.
Adapun Keraton Surakarta juga akan menggelar Kirab Pusaka untuk memperingati malam 1 Suro 2023 mulai pukul 20.00 WIB
Kirab ini rencananya akan diikuti oleh 5.000 orang. Nantinya kirab akan menampilkan arakan kerbau bule keturunan Kiai Slamet.
Baca Juga: Jadwal dan Rute Kirab Malam 1 Suro 2023 di Solo, Ada Pura Mangkunegaran dan Keraton Surakarta
Biasanya barisan kebo bule akan berjalan di depan beserta pawangnya. Disusul barisan abdi dalem bersama putra-putri sinuhun dan juga para pembesar yang membawa sepuluh pusaka Keraton.
Kebo Bule dipercaya sebagai pengawal pusaka Kyai Slamet milik Paku Buwono II yang diterima dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo.
Semua peserta kirab menggunakan pakaian warna hitam, di mana peserta laki-laki menggunakan pakaian adat Jawa yang dikenal dengan busana jawi jangkep dan peserta wanita menggunakan kebaya berwarna hitam.
Masyarakat bisa mengikuti kirab ini di sepanjang rute yang dilewati, melalui Supit Urang, Jalan Pakubuwana, Gapura Gladag, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, Jalan Slamet Riyadi dan kembali ke Keraton Solo
Bagi masyarakat yang ingin datang menyaksikan kirab diimbau untuk tidak menyalakan lampu flash karena akan membuat takut kerbau bule. Selain itu, pengunjung juga diimbau untuk tidak memakai pakaian yang warnanya mencolok.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.