JAKARTA, KOMPAS.TV - Kondisi rumah Ngadenin (63) dan istrinya, Nur (56), sungguh memprihatinkan usai akses jalan keluar-masuk rumahnya ditutup tembok hotel.
Akses rumah Ngadenin yang terletak di Jalan Raya Jatiwaringin RT003/RW004, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat itu tertutup tembok hotel setinggi 15 meter lebih sejak tiga tahun lalu, sehingga tidak mudah baginya untuk pulang ke rumah.
Berikut fakta-fakta rumah lansia di Bekasi yang aksesnya tertutup tembok hotel.
Baca Juga: Ironis! Pedagang Sate di Bekasi Ternyata Tewas Dibunuh Anak Kandungnya Sendiri
Di bagian depan, samping, hingga belakang rumah Ngadenin berdiri dinding menjulang yang merupakan bangunan hotel empat lantai.
Tertutupnya akses jalan rumah dengan tembok itu membuat Ngadenin tak ada pilihan lain, kecuali melewati selokan berlumpur.
Setelahnya, Ngadenin perlu melewati jendela rumah tetangganya, Peni, kemudian keluar dari pintu, baru bisa menuju ke rumahnya.
Ngadenin harus mengenakan sepatu boots sebagai langkah mencegah kakinya dari risiko luka. Pasalnya, kondisi selokan atau got tersebut penuh dengan limbah mulai dari plastik, pecahan kaca, kawat tajam, hingga, hingga batu-batu.
Selama melewati got tersebut, tangan Ngadenin harus seraya memegangi tembok yang menjulang tinggi.
"Aksesnya sudah ditutup total, satu-satunya jalan kita melewati got dan harus melewati rumah Bu Peni," kata Ngadenin dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Teka-teki Hilangnya Satu Keluarga Pasutri 2 Anak di Bekasi, Lenyap Hampir 2 Bulan
Ngadenin sendiri telah menempati rumah di Pondok Gede tersebut sejak 1999. Mulanya, rumah tersebut tepat berada di pinggir jalan raya.
Bagian depan rumah dibuat Ngadenin untuk berjualan sate. Sedangkan bagian belakang menyatu dengan kedainya.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.