MALANG, KOMPAS TV - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberi jawaban menohok atas aksi cap jempol darah yang dilakukan ratusan kader Demokrat untuk melawannya.
Ia menyebut hal tersebut tidak perlu ditanggapi dan tidak perlu dilakukan.
"Apa yang perlu ditanggapi? Enggak perlu lah itu nggak penting" Katanya usai ditemui di Kota Malang, Sabtu (17/06/2023) malam.
Saat ditanya lagi tanggapannya atas rencana aksi dilakukan tiap minggu, Ia berkelakar agar aksi dilakukan tiap hari.
"Biar darahnya habis" Lanjutnya.
Konflik antara Demokrat dan Moeldoko terjadi sejak 2021 ketika sejumlah kader menggelar Kongres luar biasa di Deli Serdang.
Dalam KLB itu Moeldoko didapuk sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Akan tetapi AD/ART Demokrat kubu Moeldoko tidak diterima Kementerian Hukum dan HAM.
Moeldoko kemudian menggugat ke PTUN. Usai gugatan PTUN ditolak Moeldoko mengajukan PK ke MA.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.