“Hal itu data spesifik lainnya yang secara ilmu forensik acap kali digunakan untuk mengidentifikasi, namun masih menunggu proses.”
Iwan berharap dengan adanya data-data itu, ada masyarakat yang mengenali sehingga polisi dapat menelusurinya untuk mengungkap identitasnya.
Jika identitas korban sudah terungkap, kata dia, pihaknya akan melusuri lebih lanjut dengan memeriksa pihak keluarga korban dan rekan-rekannya.
“Atau di mana terakhir korban terpantau, mungkin ada alat komunikasinya, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Baca Juga: Update Mutilasi Bos Air Isi Ulang Semarang: Tak Hanya Husen, Pedagang Angkringan juga Jadi Tersangka
Lebih lanjut, Kombes Iwan mengatakan dari hasil pemeriksaan forensik, kondisi korban meninggal terlebih dahulu, baru dipotong-potong oleh pelaku.
Sebelumnya, Polresta Surakarta menyampaikan, hasil autopsi oleh tim forensik RSUD Dr Moewardi menyatakan bahwa potongan tubuh manusia yang ditemukan di sungai di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, merupakan jenis kelamin laki-laki berusia sekitar 40 tahun.
Kombes Iwan Saktiadi mengatakan sebanyak tujuh potongan tubuh manusia ditemukan di lokasi kejadian di Sukoharjo dan Solo, pada Minggu (21/5) hingga Senin (22/5).
Dia menambahkan terdapat tato bergambar naga pada bagian punggung kanan dan lengan kanan. Informasi berikutnya, lanjut Iwan, waktu kematian korban diperkirakan pada Kamis (18/5) hingga Jumat (19/5), serta korban semasa hidupnya merupakan seorang perokok.
"Hasil autopsi dipastikan potongan kepala dan tubuh lainnya merupakan satu rangkaian. Walaupun masih ada bagian potongan tubuh yang belum ditemukan, tetapi dipastikan satu rangkaian," katanya.
Baca Juga: Sempat Tak Menyesal, Pelaku Mutilasi di Semarang Akhirnya Minta Maaf
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.