"Oleh karena itu tentang pilot yang disandra oleh tuan Igianus Kogoya itu adalah tugas untuk diminta kepada seluruh dunia internasional-nasional diproses tentang pengakuan/kemerdekaan bangsa west Papua Barat," bunyi surat tersebut.
Selain itu, surat yang ditulis tangan itu juga ditujukan kepada banyak pihak. Mulai dari Paus di Roma, tokoh-tokoh gereja di Pasifik Salomon, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan banyak negara.
Untuk PBB, KKB menuliskannya begini: "Bapak tuan jenderal tuan PBB tuan Antonio kami minta untuk ambil keputusan di meja putih dan interfensi keamanan di Papua".
Selain itu, ada juga pesan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Adapun isi pesannya sebagai berikut:
Baca Juga: Kondisi Terbaru Pilot Susi Air Usai Sebulan Disandera KKB, Kapten Philip Bacakan Pesan dari OPM
"Kepada pemerintah Indonesia khususnya Presiden (Joko Widodo) segerah buka mulut, dan ikuti undangan-undangan 1945 dinyatakan bahwa (hak ialah segala bangsa) itu segerah ikuti dan kembalikan pengakuannya kepada bangsa Papua Barat."
Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengatakan personelnya masih mencoba mengidentifikasi KKB yang menitipkan surat tersebut.
"Kita masih dalami ini kelompok mana karena di Jila merupakan wilayah perlintasan (Mimika-Nduga)," ucap Kombes Faizal.
"Terakhir ada kejadian di Jila pada 2019, kita masih cari tahu apakah ini yang kelompok yang sama atau bukan."
Baca Juga: Polisi: KKB Egianus Kogoya Bunuh Bocah 8 Tahun Anak Kepala Kampung karena Tak Diberi Makanan
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.