JAKARTA, KOMPAS.TV - Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Keputusan ini dibuat dalam Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) pada 1 Februari 2023 atau Kamis (2/2/2023) dini hari waktu Indonesia.
Keputusan ini membuat suku bunga acuan The Fed naik ke kisaran 4,5–4,75 persen. Hal ini menunjukkan bahwa The Fed memperlambat laju kenaikan setelah menaikkan 50 basis poin pada Desember 2022 dan 75 basis poin pada empat pertemuan sebelumnya.
Fenomena tersebut dijelaskan dalam siniar CUAN edisi SEKILAS CUAN episode “The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga, Kali Ini Cuma 25 Bps” dengan tautan akses bit.ly/CUANTheFed.
Mengutip CNBC, Kenaikkan suku bunga adalah upaya The Fed untuk menekan lonjakan inflasi di Amerika Serikat (AS). Saat ini, The Fed meyakini bahwa inflasi sudah mulai mereda. Meski begitu, angkanya masih tergolong tinggi bahkan masih mendekati level tertinggi sejak awal 1980-an.
Pada Pertemuan Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC), pasar berharap adanya tanda-tanda The Fed segera mengakhiri tren kenaikan suku bunga. Sayangnya, hal itu tak kunjung terjadi.
The Fed tidak mengharapkan untuk memangkas suku bunga tahun ini. Hal ini sejalan dengan keinginan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk mengembalikan inflasi di level 2 persen.
Pasar saham pun sempat bergejolak, bahkan Dow Jones Industrial Average pernah jatuh lebih dari 300 poin. Namun, pasar kembali memulih setelah Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengatakan bahwa proses disinflasi dan tren inflasi masih tergolong lebih rendah daripada periode sebelumnya.
Baca Juga: Mengapa Banyak Orang Mudah Terjerat Investasi Bodong?
Hal ini menyebabkan investor fokus pada pernyataan Powell yang optimis untuk melawan inflasi. Namun, Powell menegaskan masih terlalu dini.
Dikutip dari Forbes, misi The Fed adalah menjaga agar ekonomi Amerika Serikat (AS) tetap berjalan dan stabil.
Ketika ekonomi berkembang pesat, distorsi, seperti inflasi, dapat lepas kendali. Hal tersebut tentunya akan mengancam stabilitas ekonomi. Saat itulah The Fed menaikkan suku bunga untuk membantu mendinginkan ekonomi dan menjaga pertumbuhan tetap pada jalurnya.
Tugas utama The Fed adalah mengelola kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Artinya, ia juga mengendalikan keuangan dunia karena sebagai bank sentral dari negara pusat perekonomian dunia. The Fed memiliki wewenang untuk menetapkan kebijakan moneter, melakukan monopoli pencetakan uang berbasis utang, serta mencetak uang dan utang di bawah kendali swasta.
Selain itu, mereka juga bertugas mengendalikan kestabilan ekonomi dengan menaikkan suku bunga agar masyarakat dapat menyimpan uangnya di bank dan menghindari pinjaman kredit. Dengan demikian, kegiatan ini membuat sejumlah harga barang dan jasa turun sehingga daya beli masyarakat pun diharapkan meningkat.
Dari situlah, peredaran uang akan berkurang sehingga tingkat inflasi pun menurun sekaligus menstabilkan aktivitas perekonomian.
Dikutip dari Clevelandfed, beberapa negara telah mengalami tingkat inflasi yang tinggi sehingga uang menjadi tidak berharga.
Inflasi akan membuat nilai mata uang menjadi sangat rendah. The Fed dan Bank Sentral lainnya didirikan untuk mendorong kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan di seluruh dunia dengan menjaga agar harga pasar tetap stabil.
Baca Juga: Anti Boncos! Ini Dia Tips Siapkan Biaya Pendidikan Anak
The Fed berusaha mengendalikan inflasi dengan memengaruhi suku bunga. Ketika inflasi terlalu tinggi, suku bunga akan dinaikan untuk memperlambat ekonomi dan menurunkan tingkat inflasi.
Ketika Inflasi terlalu rendah, The Fed biasanya menurunkan suku bunga untuk merangsang ekonomi dan menggerakkan inflasi agar lebih tinggi.
Lantas, apakah kenaikan suku bunga berpengaruh terhadap pasar saham?
Yuk, langsung aja dengarkan siniar CUAN episode “The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga, Kali Ini Cuma 25 Bps” yang dapat diakses melalui bit.ly/CUANTheFed.
Di sana, ada banyak informasi seputar keuangan yang bisa menambah wawasan finansialmu. Tunggu apalagi? Ikuti siniar dan akses playlist-nya di YouTube Medio by KG Media sekarang juga agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya!
Penulis: Rangga Septio Wardana dan Ikko Anata
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.