PALEMBANG, KOMPAS.TV - Eli, ibu dari Anjas, laki-laki yang batalkan pernikahan di Palembang H-1 akibat calon istri membentak ibunya, meminta pihak perempuan, DN, mengembalikan uang mahar Rp35 juta.
Pasalnya, ia dan keluarga merasa sakit hati sebab dibentak hingga ditunjuk-tunjuk oleh calon menantunya, DN, hanya karena belum memberikan uang tambahan sebesar Rp700 ribu.
Padahal, sebelumnya Eli dan keluarganya sudah memberikan mahar sesuai permintaan DN berupa uang sebesar Rp35 juta dan emas dua suku.
Tak hanya menyerahkan uang, Eli dan Anjas juga sudah membawakan kue dan makanan sesuai permintaan pihak calon mempelai perempuan pada saat acara lamaran.
"(Uang) Rp35 juta sudah dikasih waktu hantaran, tapi dia minta emas dua suku, dodol sepuluh loyang, wajid 20 loyang," kata Eli, Senin (26/12/2022) dilansir dari Tribunnews.
"Ibu siapin semua sudah, itu serahan 17 November (2022)," imbuhnya.
Baca Juga: Viral Pria Batal Nikah karena Ibu Dibentak, Pihak Perempuan Buka Suara: Mengapa Tak Jujur Saja?
Ia pun mengaku, sebelumnya pihaknya telah memberikan keringanan kepada mantan calon menantunya itu untuk mengembalikan Rp6,7 juta serta emas dua suku (sekitar 13,4 gram) yang telah diberikan oleh Anjas.
"Jadi kalau bisa uang 35 juta balikin, dia nggak mau balikin. Kami minta uang yang 6,7 juta itu, tapi dia diam saja," kata Eli.
"Sekarang kami minta itu sama emas dua sukunya, yang 35 juta nanti kita omongin lagi," lanjut dia.
Selain itu, Eli juga menilai DN tidak mempersiapkan pernikahan sebaik mungkin dengan uang yang telah diberikan pihaknya, sehingga ia merasa dirugikan.
"Kalau bisa kami minta balikan uang 35 juta, kami dirugikan, tidak sesuai. Harusnya dengan uang 35 juta sudah mewah itu, sedangkan yang 10 juta saja bisa mewah, apalagi 35 juta," terangnya.
Ia pun mengaku kecewa dengan sikap DN yang membentak dirinya ketika ia dan keluarga mendatangi rumah calon menantunya itu di Baturaja, Sumatera Selatan. Sehingga, Anjas memutuskan untuk membatalkan acara sehari jelang pernikahannya dengan DN.
Baca Juga: Ibu Kandung Dibentak Calon Istri, Pria di Palembang Pilih Batalkan Pernikahan Sehari Jelang Acara
Padahal, kata Eli, semua undangan dan persiapan resepsi atau ngunduh mantu di pihak laki-laki sudah siap.
"Undangan ngunduh mantu atau apa semua sudah siap, sudah dicetak," jelasnya.
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, kisah Anjas yang membatalkan pernikahannya dengan DN sehari sebelum acara menjadi viral di media sosial.
Pernikahan yang akan digelar pada tanggal 18 Desember 2022 itu batal dilaksanakan lantaran Anjas merasa sakit hati melihat ibunya dibentak oleh DN karena uang tambahan yang diminta kurang Rp700 ribu.
Menurut Anjas, jelang pernikahan, calon mempelai wanitanya ini meminta uang tambahan sebesar Rp7 juta untuk keperluan perlengkapan resepsi, seperti tenda dan lainnya.
Baca Juga: Pria Palembang Batalkan Pernikahan, Ternyata Mempelai Wanita Sudah Gagal Nikah 4 Kali
Pihak Anjas pun menyanggupi permintaan tersebut dengan mencicilnya. Namun, saat tiba di rumah DN, keluarga Anjas mengaku kaget karena tidak terpasang tenda pernikahan, melainkan tenda acara biasa menggunakan terpal.
"Persiapannya kayak orang kematian malahan, tenda terpal bae, biasanya kan ada tenda putih biru, ini dak katek, cuma sepetak satu terpal," kata Anjas.
Tak cukup sampai di situ, Anjas kembali terkejut sekaligus sakit hati melihat perlakuan calon istrinya terhadap ibunya.
DN, kata Anjas, sempat mengancam hingga menunjuk sang ibunda dengan tidak sopan.
Anjas lantas bersikeras membatalkan pernikahan tersebut pada H-1 Pernikahan pukul 02.00 WIB pagi hari.
"Aku marah lah (ibu ditunjuk-tunjuk) itu wong tuo aku," ujarnya.
Menurut Anjas, perempuan itu pun disebut tak memiliki rasa penyesalan setelah dibatalkan pernikahannya
Baca Juga: Ibu yang Dibentak Calon Istri Anaknya Sempat Bujuk Putranya untuk Lanjut Menikah, tapi Ditolak
Setelah kisah viral batal nikah ini beredar luas, keluarga DN meninggalkan rumah mereka. Sejak Sabtu (24/12/2022) rumah calon mempelai perempuan itu dalam keadaan terkunci dan kosong.
Menurut Sekretaris Desa Belambangan, Renzi, tak ada yang tahu ke mana perginya keluarga DN.
"Kami tidak tahu kemana mereka pergi, karena tidak melapor, mungkin malu setelah acara pernikahan batal," jelas Renzi,
Renzi menyebut, keluarga calon mempelai wanita merupakan warga pindahan di kampung itu dan tidak banyak yang tahu kegiatan sehari-harinya.
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.