Saat itu, kata dia, semua menjerit. Dirinya yang mendengar langung keluar dan menuju ruang kelas enam.
“Begitu dengar menjerit-jerit semua, saya keluar. Saya keluar, saya langsung angkat (korban), saya bawa ke rumah sakit,” tambahnya.
Saat itu, ia diantar oleh seorang wali murid yang ada di sekolah, tetapi ia mengaku tidak tahu pasti siapa orang itu.
“Yang ngantar saya pun nggak tahu, orang tua murid itu. Setelah diperiksa di rumah sakit, ternyata di rumah sakit kondisi nggak ada (sudah meninggal, -red).”
“Ketika dari kelas, terus saya bawa, saya bopong, kondisi masih ada (masih hidup, -red). Ya kemungkinan besar (meninggal) pada saat di jalan,” tambahnya.
Baca Juga: Pertikaian Pelajar Berujung Penikaman, Polisi Tangkap 9 Pelaku yang Terlibat
Sementara, kakak korban yang bernama Nadya menjelaskan kronologis kejadian. Menurut Nadya, saat itu ia mengantar SRB ke sekolah.
“Antar ke sekolah naik becak ke sekolahnya. Habis itu, saya turunin ke dekat sekolahnya itu kan.”
“Udah masuk ke sekolah itu, gerbangnya ditutup pun. Ya udah saya pulang, nggak ada firasat apa-apa,” kata dia, Selasa (9/8/2022).
Nady menyebut, sebelum penikaman itu, pamannya tersebut sudah pernah mengancam sang adik, bahkan sampai mencekiknya.
Namun, ia mengaku tidak mengetahui apa masalah yang terjadi antara sang paman dan adiknya.
“Nggak tahu, cuma paklekku ini nyari-nyariin adikku aja gitu, kayak dendam gitu, entah apa masalahnya aku nggak tahu. Tapi tujuannya ngancam keluargaku, gitu.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.