LOMBOK, KOMPAS.TV — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Nusa Tenggara Barat mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak puncak musim kemarau berupa bencana kekeringan dan kebakaran hutan.
"Memasuki periode puncak musim kemarau tahun 2022, masyarakat perlu mewaspadai terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga suhu dingin yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Nindya Kirana di Praya, seperti dilansir Antara, Senin (1/8/2022).
BMKG menyatakan, bencana kekeringan Meteorologis yang kerap melanda NTB di musim kemarau terpantau mulai terjadi di sebagian wilayah.
Wilayah tersebut sebagaimana terbagi dalam dua, yakni level waspada dan siaga yang meliputi:
Level waspada
Kabupaten Dompu
1. Kecamatan Dompu
2. Kecamatan Kempo
3. Kecamatan Manggalewa
4. Kecamatan Pajo
5. Kecamatan Woja
Baca Juga: Waspada Potensi Gempa dan Tsunami di Pesisir Selatan Jawa, Ini Penjelasan BMKG
Kabupaten Bima
6. Kecamatan Bolo
7. Kecamatan Lambitu
8. Kecamatan Lambu
9. Kecamatan Madapangga
10. Kecamatan Palibelo
Kota Bima
11. Kecamatan Raba
12. Kecamatan Rasanae Timur
Kabupaten Lombok Barat
13. Kecamatan Gerung
14. Kecamatan Lembar
Kabupaten Lombok Tengah
15. Kecamatan Janapria
16. Kecamatan Jonggat
17. Kecamatan Praya Barat Daya
18. Kecamatan Praya Tengah
19. Kecamatan Pujut
Kabupaten Lombok Timur
20. Kecamatan Jerowaru
21. Kecamatan Labuhan Haji
22. Kecamatan Masbagik
23. Kecamatan Montong Gading
24. Kecamatan Sikur
25. Kecamatan Sukamulia
Kabupaten Sumbawa
26. Kecamatan Batulanteh
27. Kecamagan Empang
28. Kecamatan Labangka
29. Kecamatan Lenangguar
30. Kecamatan Moyo Utara
Sentara pada level siaga meliputi, Kecamatan Wawo, Bolo, Soromandi (Kabupaten Bima), Kecamatan Pringgabanya, Sambelia, Sakra Barat dan Swela (Kabupaten Lombok Timur), Kecamatan Buer, Labuhan Pandan dan Lape (Kabupaten Sumbawa), Kecamatan Maluk (Kabupaten Sumbawa Barat), dan Kecamatan Huu dan Kilo (Kabupaten Dompu).
Lebih lanjut, BMKG menerangkan dinamika atmosfer terakhir di NTB menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Lemah.
Hal tersebut terpantau dari curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Juli 2022 seluruhnya masuk dalam kategori rendah. Bahkan, sifat hujan pada dasarian III Juli 2022 di wilayah NTB didominasi kategori Bawah Normal.
BMKG memprakirakan ENSO Netral akan berlangsung pada Desember 2022 sampai Februari 2023.
Selain itu, sebagaimana terpantau dari indeks IOD pertengahan Juli 2022 yang menunjukkan kondisi IOD negatif yang diprediksi akan cenderung negatif hingga Desember 2022.
Baca Juga: Mengapa Masih Turun Hujan Lebat saat Musim Kemarau? Ini Jawaban BMKG
Sementara aliran massa udara masih akan didominasi angin timuran terutama di wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB hingga Oktober 2022.
Meskipun diprediksi masuk puncak kemarau, BMKG menyebut terdapat potensi pembentukan awan (OLR) di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator sekitar NTB hingga pertengahan dasarian I Agustus 2022.
Kendati demikian, rata-rata anomali suhu muka laut sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori hangat yang diprakirakan akan tetap hangat hingga November 2022.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.