Soeryadi menyatakan kasus ini bermula laporan kehilangan motor dari warga Sepanjang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo yang memiliki warung kopi 24 jam.
Pada Selasa dini hari, pemilik Honda Vario tersebut memarkirkan kendaraannya di depan warung kopi. Sekitar pukul 05.00 WIB, pemilik motor baru menyadari motornya raib.
Baca Juga: Marak Curanmor Saat Ramadan, 3 Motor Raib Dalam Sepekan
"Sebelum itu katanya korban ini melayani pembeli kopi. Ada pria yang pura-pura beli kopinya. Tapi jam lima malah motornya nggak ada. Akhirnya langsung melaporkan ke Polsek Taman," ujar Soeryadi.
Usai melapor ke Polsek Taman, pelapor kemudian berinisiatif menunggu di pintu masuk Jembatan Suramadu dari arah Surabaya sekitar pukul 07.00 WIB.
Tak lama berselang, ternyata ada pengendara motor yang menaiki motornya yang hilang. Sontak pengendara motor itu langsung dikejar dan berhasil diadang oleh ayah korban.
"Kalau tidak salah pukul delapan itu motornya ditemukan, dinaiki pria yang viral itu. Langsung dikejar dan dipotong jalannya. Ditanyakan 'Ini motor siapa? Kamu maling ya? Ini punya saya'," ujar Soeryadi sembari menirukan korban.
Baca Juga: CCTV Perlihatkan Detik-detik Kecelakaan Rombongan Grup Musik Debu di Tol Pasuruan
Pengendara lainnya yang sedang melintas di Jembatan Suramadu pun berhenti. Pria yang diduga pelaku curanmor itu pun panik dan memilih melompat ke laut.
"Terduga pelaku dicegat di kilometer 1 Jembatan Suramadu dan akhirnya tertangkap, lalu melarikan diri dengan melompat ke laut," ujar Suryadi.
Setelah mendapatkan motor keluarga korban langsung kembali laporan ke Polsek Taman dan kini menjadi barang bukti kasus curanmmor.
Pihaknya juga masih melakukan pencarian terhadap terduga pelaku curanmor tersebut bekerja sama dengan polisi Air dan nelayan.
Baca Juga: Mahasiswa Blokade Jalur Suramadu, Gelar Demo Tolak Presiden Tiga Periode
Soeryadi meminta masyarakat yang mengetahui keberadaan pelaku dengan ciri-ciri dari video viral dapat melapor ke Polsek Kenjeran.
"Jadi sekarang (motor Vario) jadi BB di sana (Polsek Taman). Kalau terduga pelaku itu kami masih memburunya, karena masuk wilayah hukum kami," ujar Soeryadi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.