YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai mengincar warga Bantul. Tercatat, kasus DBD di Bantul periode Januari sampai Maret 2022 sebanyak 242 kasus.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bantul Sri Wahyu Joko Santoso, kasus DBD terbanyak terjadi pada Januari 2022 sebanyak 159 kasus, Februari 2022 sebanyak 68 kasus, dan Maret 2022 sebanyak 15 kasus.
“Patut disyukuri, sampai dengan Maret ini belum ada pasien yang meninggal karena DBD,” ujarnya, Kamis (24/3/2022).
Baca Juga: Cegah DBD, Warga Melakukan Fogging Mandiri
Ia menilai angka kematian karena DBD bisa ditekan karena Dinkes Bantul mengoptimalkan pelayanan. Masyarakat selalu diminta secara berkala membersihkan sarang nyamuk untuk mencegah DBD.
"Pencegahan DBD lebih ke pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan kesadaran untuk melaksanakan gerakan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik)," ucapnya.
Ia mengungkapkan jumlah kasus DBD di Bantul pada 2022 belum bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selama 2021, terdapat 410 kasus DBD dengan satu orang meninggal dunia di Bantul.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Kejadian Luar Biasa DBD di Sumba Barat dan Kabupaten Ngada, Inilah Alasannya
Ia tidak menampik, kasus DBD saat ini lebih banyak tertutup dengan kasus Covid-19. Oleh karena itu, masyarakat tetap diminat waspada dan tidak mengendurkan PSN untuk mencegah DBD.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.