SOLO, KOMPAS.TV - Kematian mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, yang tengah mengikuti sebuah kegiatan pendidikan dan latihan (diklat), menimbulkan kecurigaan.
Pasalnya, pihak keluarga korban, GE, menemukan hal yang tak wajar berupa luka lebam di beberapa bagain tubuh jenazah.
Temuan tersebut diketahui setelah jasad GE tiba di rumah duka yang berada di Dukuh Keti RT 02 RW 05, Dusun Nglegok, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Sutarno, paman korban, pun mengungkapkan bahwa celana yang terkahir kali dikenakan GE masih dalam kondisi basah saat diperiksa oleh pihak keluarga.
"Ada luka lebam bagian mata kanan, di mulut ada darah (kering), dan ada luka lebam di tengkuk. (Celananya juga) bau banget, saya pakai masker saja masih (bisa mencium) bau," ujarnya dikutip dari Tribunnews.com, Senin (25/10/2021).
Baca Juga: Mahasiswa UNS Solo Meninggal Dunia usai Ikut Diklat Menwa
Sutarno menambahkan, ketika dua rekan GE menyampaikan kabar duka tersebut, pihaknya juga tak mendapat kejelasan terkait penyebab kematian putra dari pasangan Nardi dan Endang itu.
Kedua mahasiswa tersebut, lanjut Sutarno, hanya mengabarkan bahwa GE sudah berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Moewardi, Solo.
Mendapati informasi tersebut pihak keluarga GE pun langsung bergegas menuju RSUD dr.Moewardi, Solo.
Namun, setibanya di rumah sakit, orangtua GE enggan untuk melihat jasad anaknya karena tak sanggup.
"Dari pihak rumah sakit, sebenarnya memperbolehkan (keluarga untuk) melihat jenazah, tapi kedua orangtua (GE) tidak tega," jelas Sutarno.
Lebih lanjut, setelah menemukan sejumlah hal yang janggal dari kematian GE, pihak keluarga sepakat melaporkannya ke Polsek Karangpandan, Karanganyar.
Baca Juga: Niat Cari Sampah Gabus, Nelayan Pantai Depok Bantul Justru Temukan Jasad Perempuan
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Solo AKP Djohan Andika mengatakan, proses penyelidikan dan autopsi tengah dilakukan untuk mengusut kasus meninggalnya mahasiswa D4 Keselamaan dan Kesehatan Kerja, Sekolah Vokasi UNS itu.
"Saat ini kami masih melakukan autopsi (terhadap jasad korban) dulu," kata Johan sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Senin.
Akan tetapi, Djohan menuturkan, hingga saat ini polisi belum bisa memberikan kepastian mengenai penyebab kematian GE.
Djohan menuturkan, pihaknya juga sedang mendata siapa saja yang masuk dalam kepanitiaan dari kegiatan diklat tersebut.
"Sedang kami datakan kepanitiaan kegiatan semalam. Setelah itu, nanti kami jadwalkan pemeriksaan," tandas Djohan.
Sebelumnya, diberitakan seorang mahasiswa UNS Solo meninggal dunia saat mengikuti kegiatan diklat pra gladi angkatan 36 Resimen Mahasiswa (Menwa), Minggu (24/10/2021).
Diketahui, kegiatan tersebut diikuti oleh 12 peserta dan direncanakan bakal berlangsung selama sembilan hari sejak 23 Oktober 2021 di kawasan Jurug, Solo.
Sumber : Kompas.com/Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.