YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Psikopat sering diidentikkan dengan orang dengan kepribadian abusif dan antisosial. Namun, psikopat sebenarnya bukanlah diagnosis resmi dalam psikologi.
Lalu, apa sebenarnya arti kata psikopat? Istilah ini umum digunakan untuk mendeskripsikan seseorang dengan gejala penyakit mental tertentu.
Melansir Healthline, dalam psikiatri, psikopat didefinisikan sebagai antisocial personality disorder (ASPD).
Menurut dr. Prakash Masand, pendiri Centers of Psychiatric Excellence Amerika Serikat (AS), ASPD mendeskripsikan seseorang yang menunjukkan pola manipulatif dan jahat terhadap orang lain.
Baca Juga: Ciri-Ciri Sosiopat, Termasuk Tak Menghargai Perasaan Orang Lain
“Kebanyakan orang berasumsi ini mendeskripsikan seseorang yang tertutup, penyendiri, dan lain-lain. Namun, dalam ASPD itu bukanlah masalahnya,” kata Masand.
“Ketika kami membicarakan anti-sosial dalam ASPD, itu berarti seseorang yang bertentangan dengan masyarakat, aturan, dan sifat-sifat lain yang lebih umum,” imbuhnya.
Berikut adalah gejala-gejala psikopat, yang dalam psikiatri dikenal sebagai ASPD. Menurut Masand, terdapat delapan gejala umum seperti berikut.
1. Sikap tidak bertanggung jawab secara sosial.
2. Tidak menghargai atau melanggar hak orang lain.
3. Tidak mampu membedakan benar dan salah.
4. Sulit berbelas kasih atau berempati.
5. Bertendensi untuk sering berbohong.
6. Memanipulasi dan melukai orang lain.
7. Bermasalah dengan aturan berulang kali.
8. Meremehkan keamanan dan tanggung jawab.
Masand juga menambahkan bahwa psikopat yang mengalami gejala-gejala di atas juga mungkin kekurangan koneksi emosional yang intim, terkadang dapat menjadi sangat agresif atau sangat marah.
Selain itu, penderita ASPD tidak peduli jika telah melukai orang lain. Penderita ASPD juga cenderung impulsif dan abusif. Abusif di sini tidak melulu berkaitan dengan kekerasan.
Untuk mendiagnosis psikopat, ahli kesehatan mental akan melakukan evaluasi kesehatan mental yang menyeluruh. Ahli akan mengevaluasi pikiran seseorang, perasaan, pola perilaku, serta hubungannya.
Perawatan penderita ASPD cenderung sulit. Pasalnya, seseorang yang mengidap ASPD cenderung tidak percaya bahwa mereka itu bermasalah.
Biasanya, perawatan dilakukan dengan kombinasi psikoterapi dan obat-obatan.
Sebagaimana penyakit mental yang lain, ASPD atau umum dikenal sebagai psikopat memerlukan perawatan. Istilah psikopat sendiri sering disalahartikan dan penting untuk mendemistifikasinya sebagaimana penyakit mental lain.
Baca Juga: Selamatkan Sahabatmu, Berikut Tanda-tanda Seseorang yang Berpikir Bunuh Diri Akibat Kesehatan Mental
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.