Saidin menceritakan, tak ada firasat apa pun saat ia bertemu anaknya kala itu.
Baca Juga: Kemenag Ciamis Larang Kegiatan Ekstrakulikuler Usai 11 Siswa MTs Jadi Korban Tragedi Susur Sungai
Namun, belakangan dia justru mendapatkan kabar bahwa anak ketiganya tersebut telah meninggal dunia akibat tenggelam.
"Saya tahu dari kakaknya yang mondok juga di situ bahwa Dea meninggal. Awalnya kakaknya terus hubungi, tapi lama-kelamaan susah dihubungi," ujar Saidin.
"Kondisi seperti itu membuat saya langsung nyusul ke Ciamis. Di sana sudah banyak orang, macet, mungkin orang tua dari para korban juga."
Baca Juga: Penyebab 11 Siswa MTs di Ciamis Tewas saat Susur Sungai Pramuka, Kejadian Berulang
Saidin sempat mengira bahwa hanya anaknya saja yang menjadi korban dari kegiatan susur sungai tersebut.
Namun, ternyata saat diberi tahu pihak sekolah, terdapat 10 korban lainnya yang juga mengalami kondisi serupa.
"Dari penjelasan pondok bahwa anak saya sedang mengikuti program sekolah. Katanya lagi kegiatan Pramuka pengenalan alam," kata Saidin.
"Menurut informasi, para korban terpeleset di pinggir sungai lalu tenggelam. Saya masih enggak nyangka anak saya sudah tidak ada, tapi mungkin ini sudah jalannya Allah SWT."
Baca Juga: 11 Siswa MTs di Ciamis Tewas Tenggelam Saat Susur Sungai, Ini Respon Kemenag
Adapun proses pemakaman jenazah Dea Rizki telah dilakukan pada Sabtu pukul 09.00 WIB.
Baik keluarga, kerabat, maupun tetangga ikut mengiringi proses pemakaman hingga ke liang lahat.
Jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Sukasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka.
Baca Juga: Bupati Ciamis: Lokasi Susur Sungai Sering Digunakan Kegiatan Sekolah
Sumber : TribunJabar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.