KOMPAS.TV - Keluarga Rokaya pekerja migran indonesia atau PMI asal Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang saat ini sedang berada di negara Irak sedang cemas.
Perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga ini sedang sakit dan jauh dari keluarga.
Baca Juga: Rokaya, TKI Asal Indramayu di Irak Sudah dalam Perawatan Kemlu, Dijanjikan Haknya akan Terpenuhi
Menurut Agni, setiap berkomunikasi ibunya kerap minta dipulangkan dari tempat kerjanya karena tidak kuat dengan kondisi sakitnya dan sering dipaksa bekerja.
Sebelumnya, melalui rekaman video Rokaya meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo agar bisa pulang kembali ke Indonesia. Pekerja migran ini mengaku dipaksa bekerja walau dalam keadaan sakit.
Menurut pengakuannya, ia berangkat ke Irak sebagai asisten rumah tangga lantaran dipaksa oleh perusahaan tempat ia mendaftar sebagai pekerja migran.
Walaupun sebelum diberangkatkan pekerja migran ini dalam kondisi sakit, ia menyebut dirinya dipaksa untuk tetap berangkat karena menurut pengelola penyalur tenaga kerja uang dari sponsor di Irak sudah dikirimkan.
Menurut Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) cabang Indramayu, pihaknya mengetahui kondisi korban melalui media sosial saat pekerja tersebut meminta bantuan presiden agar bisa pulang.
SBMI menilai, ada unsur tindak pidana perdagangan orang dalam kasus ini.
Saat ini, keluarga sangat berharap Rokaya bisa dipulangkan ke Indonesia dengan selamat setelah mendapat pengobatan oleh petugas perwakilan pemerintah Indonesia di negara Irak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.