YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Peternak sapi di Bantul , Yogyakarta, saat ini merasakan kegalauan. Mereka beramai-ramai menjual sapinya karena tergiur usaha tambak udang vaname di pesisir Pantai Pandansimo tiga tahun lalu.
Sayangnya, nasib baik belum berpihak pada mereka. Memasuki tahun ketiga, bukannya untung yang didapat, melainkan buntung.
Peternak sapi di Bantul yang beralih profesi menjadi petambak udang merugi. Mereka pun ingin kembali menjadi peternak sapi seperti sebelumnya.
Baca Juga: Ratusan Pemulung di TPST Piyungan Bantul Ikuti Vaksinasi Massal
Menurut Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Pandan Mulyo, Ngentak, Poncosari, Srandakan Bantul, Jumadi, KUBE Pandan Mulyo pernah menjadi peternakan sapi terbesar di Bantul. Berdiri sejak 1994, populasi sapi yang dimiliki mencapai 600 ekor.
“Sekarang berkurang sampai 50 persen,” ujarnya, Senin (13/9/2021).
Saat ini populasi sapi di KUBE Pandan Mulyo berkisar 295 ekor yang ditempatkan di 120 kandang milik 160 anggota.
Akibat kerugian usaha tambak udang vaname,warga yang kembali menjadi peternak sapi belum bisa membeli bibit lagi karena harga anak sapi masih tinggi.
“Peternak hanya bisa menunggu harga anak sapi turun,” ucap Jumadi.
Sebagai upaya untuk mendukung produktivitas peternak di KUBE Pandan Mulyo, Pemkab Bantul memberikan bantuan berupa mesin chopper, beberapa hari lalu. Bupati Bantu Abdul Halim Muslih berharap mesin chopper yang digunakan untuk memotong rumput pakan ternak bisa meningkatkan produktivitas peternak sapi di Bantul.
Baca Juga: Vaksinasi di Bantul Kian Fleksibel dengan "Angkringan Vaksinasi", Apa Itu?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.