Kompas TV regional peristiwa

Kasus Kematian Satu Keluarga di Banjarmasin, Polisi Tak Temukan Ada Tanda Kekerasan

Kompas.tv - 12 September 2021, 19:01 WIB
kasus-kematian-satu-keluarga-di-banjarmasin-polisi-tak-temukan-ada-tanda-kekerasan
Ilustrasi kematian (Sumber: Shutterstock.com)
Penulis : Baitur Rohman | Editor : Iman Firdaus

BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin Kompol Alfian Tri Permadi mengatakan,  tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atas kasus penemuan tewasnya satu keluarga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Jum'at (10/9/2021) lalu.

Hal itu disampaikan berdasarkan dari hasil perkembangan penyidikan pada kasus tersebut. 

"Kami sudah visum luar tubuh para korban dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan yang mengarah ke suatu tindak kriminalitas," katanya, Minggu (12/9/2021).

Dia menambahkan, kasus tersebut saat ini masih akan terus dikembangkan dan rumah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dipasang garis polisi oleh petugas di lapangan.

Sebelumnya diberitakan oleh Kompas.com pada Sabtu (11/9/2021) kemarin, satu keluarga di Banjarmasin Timur, Kalimantan Selatan, ditemukan tewas di bawah tumpukan baju baru.

Baca juga: Polisi Periksa Kembali Beberapa Saksi Pembunuhan Ibu-Anak Subang, Ini Kata Kuasa Hukum Yosef

Peristiwa itu terjadi di Jalan Pangeran Antasari Kompleks Ratu Zaleha Gang Ki Hajar Dewantara II, RT 19 RW 02, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Jumat (10/9/2021), pukul 22.00 WIB.

Kasus ini terungkap berawal dari kecurigaan warga sekitar yang mengatakan, tidak tampak aktivitas apapun dari salah satu anggota keluarga tersebut selama dua hari.

Warga yang curiga kemudian secara bersama mendatangi dan menemukan pintu pagar dalam keadaan terkunci dan melihat sepeda motor korban dan sendal ketiga korban masih ada di rumah.

Kemudian, warga memanggil nama korban dari luar namun tidak ada jawaban dan warga menghubungi anak korban yang berada di Pelaihari untuk membawa kunci pagar dan kunci rumah tersebut.

Setelah itu sekitar pukul 21.30 WITA, anak laki-laki korban datang membawa kunci rumah kemudian pada saat hendak membuka pintu depan rumah tidak bisa karena dikunci dari dalam dengan anak kunci menempel.

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Dapat Bukti Baru dan Titik Terang Keberadaan Ponsel Amalia

Kemudiaan warga membuka paksa pintu depan rumah tersebut. Pada saat pintu rumah tersebut berhasil dibuka, langsung tercium bau yang tidak sedap.

Setelah masuk ke dalam rumah, mereka menemukan ketiga korban yang berada di dalam kamar utama bagian depan sebelah kanan dalam keadaan tertimpa barang-barang dagangan berupa pakaian.

Warga menemukan ketiga korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Warga kemudian melapor ke Polsek Banjarmasin Timur untuk ditangani lebih lanjut.

"Kami menindaklanjuti laporan masyarakat, katanya ada bau busuk di rumah ini. Jadi hasilnya, ditemukan ada tiga mayat. Untuk penyebab meninggal, masih kami selidiki," terang Kapolsekta Banjarmasin Timur AKP Pujie Pirmansyah.

Ada pun ketiga korban itu adalah Ahmad Saubari dan istrinya Sela, serta bayi mereka.

Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Subang: Pengacara Yosef Bantah Kliennya Menyuruh Orang Lain

Polisi dan warga lalu segera mengevakuasi korban dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.

Sementara itu, polisi langsung melakukan penyelidikan dengan mendalami ponsel untuk mencari bukti dan mengungkap kematian satu keluarga tersebut.

"Nanti kami lihat interaksi yang ada di ponsel itu," katanya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x