KOMPAS.TV - Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu, Jawa Barat menggagalkan aksi kejahatan perdagangan manusia.
Diduga, para korban yang masih berstatus pelajar ini dipekerjakan sebagai pemandu lagu di salah satu tempat hiburan malam di Papua.
Sementara itu, petugas dari Polres Tasikmalaya menangkap empat pelaku perdagangan manusia.
Para pelaku ditangkap di sejumlah lokasi di Tasikmalaya dan Puncak, Kabupaten Bogor.
Tangis orangtua dari para remaja korban perdangan manusia ini, seketika pecah saat melihat anak dan keluarga mereka tiba di Polres Indramayu, Jawa Barat.
Baca Juga: Polisi Tangkap 4 Tersangka Pelaku Perdagangan Anak di Tasikmalaya
Sebelumnya, empat remaja perempuan yang semuanya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama ini ditawari pekerjaan dengan iming-iming gaji 15 juta rupiah sebulan.
Dengan niat membantu ekonomi keluarga di saat pandemi, para remaja ini justru terjebak sindikat perdagangan orang.
Para remaja yang rata-rata masih berusia 14 tahun ini dipaksa bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah tempat hiburan malam dan sempat mengalami penyekapan dan penyiksaan.
Kasus ini terungkap setelah salah satu orangtua korban yang melaporkan kehilangan anaknya selama tiga bulan.
Hingga kini, polisi dari Polres Indramayu bekerja sama dengan Polres Paniai Polda Papua masih mengejar para pelaku.
Baca Juga: Motif Pelaku Pembunuhan Kolong Tol Bekasi Karena Sakit Hati Ditolak Menikah
Sementara itu, kejahatan perdagangan orang juga terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Setelah diperiksa di Mapolres Tasikmalaya, enam perempuan dewasa korban perdagangan orang ini diizinkan pulang oleh petugas.
Selama empat bulan, keenam korban dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial di kawasan Puncak, Bogor.
Kasus ini pun mendapat perhatian dari istri Wakil Gubernur Jawa Barat, Lina Ruzhanul Ulum. Lina mendatangi enam korban perdagangan manusia ini untuk memberikan motivasi dan menguatkan para korban.
Lina juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Provinsi Jawa Barat, untuk memberikan pelatihan, kepada korban agar memiliki keterampilan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.