Kompas TV regional berita daerah

Banda Aceh Hasilkan 80 Ribu Ton Lebih Sampah Plastik dalam Setahun

Kompas.tv - 13 Juni 2021, 10:15 WIB
banda-aceh-hasilkan-80-ribu-ton-lebih-sampah-plastik-dalam-setahun
Sampah plastik bertebaran di Pantai Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, seperti terlihat pada Selasa (23/4/2019). Sampah plastik itu dibuang oleh pengunjung. Akibatnya, keindahan dan kelestarian laut rusak. (Sumber: Kompas.id/ZULKARNAINI )
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Purwanto

BANDA ACEH, KOMPAS.TV – Warga Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh menghasilkan 80.657 ton sampah dalam setahun. Dari jumlah tersebut, 13.389 ton merupakan sampah plastik.

Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh Hamdani menuturkan, sampah tersebut hasil dari rumah tangga dan usaha.

Hanya sebagian kecil sampah yang didaur ulang, yakni 12.000 ton per tahun. Sampah-sampah yang tidak terdaur ulang ditimbun di tempat penampungan akhir (TPA) sampah.

Hamdani mengatakan, sampah plastik memang menjadi masalah serius yang harus ditangani. Sampah plastik sukar terurai sehingga dapat mencemari lingkungan. Sampah plastik yang berakhir di laut mengancam kehidupan biota laut.

”Salah satu cara menekan produksi sampah plastik dengan membatasi penggunaan. Kami menerapkan kantong plastik berbayar dan edukasi warga,” kata Hamdani, Sabtu (12/6/2021), dikutip dari Kompas.id.

Berbayar

Oleh sebab itu, pemerintah setempat berusaha menekan produksi sampah plastik dengan menerapkan kantong plastik berbayar.

Baca Juga: Nonbar Film "Pulau Plastik", Masyarakat Diajak Menjaga Lingkungan Sungai dari Sampah Plastik

Pemerintah Kota Banda Aceh menerbitkan Peraturan Wali Kota Banda Aceh Nomor 111 Tahun 2020 tentang Kewajiban Pembatasan Penggunaan Kantong Plastik di Supermarket, Swalayan, dan Mall.

Pemberlakuan aturan ini dimulai pada 5 Juni 2021 yang merupakan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Pemerintah mengajak pengeloa swalayan dan mal untuk ikut mengedukasi pelanggan agar mengurangi penggunaan kantong keresek.

”Setiap penggunaan kantong plastik, nantinya dikenakan biaya Rp 500. Uang hasil penjualan tersebut dikelola sendiri oleh pemilik usaha dan dapat dikeluarkan dalam bentuk program sosial,” ujar Hamdani.

Bermuara di laut

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang menghasilkan sampah plastik terbesar di dunia yang berakhir di laut.

Berdasarkan data dari Indonesia National Plastic Action Partnership, yang dirilis April 2020, setiap tahun Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik. Sebanyak 9 persen, atau sekitar 620.000 ton, masuk ke sungai, danau, dan laut.

“Sampah plastik tidak mudah terurai,” ujar Hamdani.

Adapun, Store Manager Suzuya Mall Banda Aceh Amalia Yolanda menuturkan, pihaknya mendukung kebijakan pemerintah membatasi penggunaan kantong plastik. Suzuya Mall kini menyediakan tas ramah lingkungan untuk ditawarkan kepada pelanggan sebelum melakukan transaksi.

”Kami ikut menyosialisasi kepada pelanggan agar menyediakan tas belanja sendiri,” katanya.

Baca Juga: Upaya-Upaya Menangani Sampah Makanan yang Mulai Mengkhawatirkan

Jumlah sampah di Banda Aceh ini masih jauh lebih sedikit dibanding timbunan sampah di Bantar Gebang Bekasi. Data Dinas Lingkungan Hidup DKI mencatat, rata-rata per hari sampah yang ada di Bantar Gebang Bekasi antara 6,5-7,5 ribu ton per hari. 


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x