Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bidan Ony Christy yang mengatakan, tanaman ini bisa memicu hiper kontraksi atau kontraksi dini.
Baca Juga: Ganjar : Serapan Gabah Petani Masih Rendah
"Rumput akar fatimah itu dosisnya tidak terukur, karena itu sangat berbahaya," jelas Ony melalui akun Instagramnya.
Rumput fatimah memiliki kandungan anti inflamasi, anti oksidan, dan phytoestrogen yang bisa menyebabkan kadar estrogen akan naik secara signifikan.
Akibatnya, hormon progesteron dan estrogen, yang merupakan hormon utama dalam proses persalinan ini bekerja tidak seimbang.
Untuk diketahui, estrogen berfungsi untuk menguatkan otot rahim dan menimbulkan kontraksi, sementara progesteron berfungsi memunculkan perasaan rileks selama hamil dan selama proses kelahiran.
Baca Juga: Lapas Perempuan Gorontalo Jalin Kerja Sama Penanganan Overstaying Dengan Aparat Penegak Hukum
Soal anggapan masyarakat yang menilai akar rumput fatimah serupa dengan induksi yang diberikan dokter untuk memicu proses persalinan, Ony mengatakan bahwa kedua hal tersebut sangat berbeda karena akar rumput fatimah tidak memiliki takaran dosis yang jelas.
"Jika induksi itu kan bertahap dan dalam pantauan dokter, sedangkan akar fatimah tidak bisa dikurangi dan tidak terpantau," jelas Ony.
Selain berbahaya bagi janin, mengonsumsi akar rumput fatimah juga berbahaya bagi ibu hamil itu sendiri dan dapat menyebabkan robekan rahim, pendarahan, fetal distress (denyut jantung menurut atau meningkat tajam), bahkan kematian ibu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.