JAMBI, KOMPAS.TV- Warga di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi geger lantaran tubuh seorang wanita bernama Sugiarti ditemukan tak bernyawa di dalam rahang seekor buaya raksasa.
Perwakilan Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, Farid, mengatakan saat ini pihaknya sudah berada di lokasi kejadian dan melakukan survei lokasi.
"Kemungkinan untuk tindak selanjutnya, kami akan melakukan penangkapan terhadap buaya tersebut," papar Farid seperti dikutip dari Tribun Jambi, Selasa (26/1/2021).
Baca Juga: Sempat Dinyatakan Hilang, Tubuh Sugiarti Ditemukan Di dalam Rahang Buaya Raksasa
Sebelumnya, seperti diberitakan Tribunlampung.co.id, Sugiarti (41) sempat dinyatakan hilang di Sungai Keman, akhirnya wanita yang tinggal di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi tersebut berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Senin (25/1/2021).
Ironisnya, saat ditemukan, tubuh Sugiarti dalam kondisi mengenaskan karena masih di dalam rahang buaya yang berukuran lebih kurang 4 meter.
Tubuh Sugiarti ditemukan sekira 3 kilometer dari lokasi hilang.
Dan ditemukan masih di dalam mulut predator air penghuni sungai Teluk Dawan.
Baca Juga: Ngeri, Seorang Ibu di Bangka Dimangsa Buaya di Hadapan Anaknya
Asgawi (60), salah satu dari warga yang menemukan dan membantu melepaskan korban dari rahang buaya, mengatakan, dirinya dengan beberapa tim pencari lainnya lebih kurang enam jam melakukan pencarian.
"Setelah sekian lama melakukan pencarian, akhirnya sesuai filing pencarian difokuskan menuju ke muara sungai yang cukup besar. Akhirnya kita berhasil menemukan buaya yang di cari berjarak 4 kilo dari TKP," ujar dia.
Asgawi bercerita, awalnya warga juga sempat mendapat info, bahwa ada anak-anak yang melihat buaya di sekitar sungai menuju muara. Dengan membawa seperti sampah di mulutnya.
Saat proses penyusuran sungai, salah satu rekan melihat ekor buaya yang cukup besar dan langsung melakukan pengejaran.
Dengan berbekal alat setrum buaya dengan panjang 4 Meter tersebut melepaskan mangsanya.
"Pas kita lihat itu buaya langsung kita kejar, dan terus disetrum. Karena tidak tahan akibat kesetrum listrik tadi akhirnya korban dilepaskan dari gigitannya," ujarnya.
"Setelah dilepas korban langsung kita tarik, meski kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," tambah dia.
Baca Juga: Buaya Yang Ditangkap Warga Mati
Menurut Asgawi, jika melihat arah buaya tersebut, korban akan dibawa ke muara yang lebih luas dan dalam atau istilah warga setempat menyebutnya lubuk.
"Jika terlambat sedikit kemungkinan korban untuk ditemukan akan sulit. Mengingat tidak jauh dari TKP sudah merupakan muara buaya (lubuk)," imbuh dia.
Sementara itu, hasil visum luar yang dilakukan pihak Puskesmas Pembantu (Pustu) Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim, korban tenggelam diduga diserang buaya.
Tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat serangan hewan buas.
Fakta itu diketahui berdasarkan hasil visum tim dokter.
Namun pemeriksaan tim dokter dalam tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda berkas seragam hewan buaya ataupun luka robek.
Baca Juga: Penyebab Buaya Menyerang Manusia Menurut BKSDA sulteng
"Berdasarkan dari hasil visum luar di Pustu Dendang, memang tidak ada tanda tanda serangan buaya.
Hanya saja ada luka lebam pada wajah dan luka gores pada bagian perut korban," ujar Kampus Pembantu Kecamatan Dendang, Adi.
Terkait lebam di tubuh, pihaknya tidak berani berspekulasi apakah akibat benturan kayu atau hal lain.
"Berdasarkan keterangan keluarga korban memiliki riwayat asma," jelasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.