Kompas TV regional peristiwa

Tragis! Ibu Dijambret bersama 2 Anaknya, Jatuh ke Aspal dan Tewas di Rumah Sakit

Kompas.tv - 21 November 2020, 23:16 WIB
tragis-ibu-dijambret-bersama-2-anaknya-jatuh-ke-aspal-dan-tewas-di-rumah-sakit
Ilustrasi: garis polisi. (Sumber: ADYSTA PRAVITRARESTU/KOMPAS.com)
Penulis : Fadhilah

PEKANBARU, KOMPAS.TV - Seorang ibu rumah tangga, Masriati (48), menjadi korban jabret saat mengendarai sepeda motor dengan memboncengkan dua anak perempuannya.

Nahas, warga Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, terjatuh dan tewas di rumah sakit.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (21/11/2020) sore di kawasan Stadion Utama Riau, Jalan Naga Sakti, Kelurahan Bina Widya.

Baca Juga: Pelaku Jambret di Medan Dihakimi Massa

Kkorban tak bisa mengendalikan laju sepeda motornya saaat dipepet jambret. Korban langsung terjatuh ke aspal hingga helmnya terlepas.

Akibatnya, kepalanya terbentur di aspal dan korban saat itu langsung pingsan.

Dua anak korban yang diboncengkan saat itu hanya bisa menangis ketakutan.

Apalagi, saat ibunya pingsan itu pelaku masih kembali menghampiri mereka dan mengambil paksa tas milik ibunya tersebut yang berisi ponsel, uang tunai sebesar Rp 5 juta, dan surat kendaraan.

"Pelaku mengambil tas sandang ketika korban pingsan. Pelaku langsung kabur, sementara kedua anak korban hanya bisa menangis dan ketakutan," sebut Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita, Sabtu, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Pelaku Jambret HP Sudah Beraksi 53 Kali di Sekitar Jakarta Selatan

Korban Tewas di Rumah Sakit

Sesaat kemudian, lanjut Ambarita, anak korban lalu menghubungi tetangganya untuk minta tolong.

Warga kemudian datang dan langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit.

Namun setelah beberapa jam mendapat perawatan itu, nasib berkata lain. Korban dinyatakan telah meninggal dunia.

"Luka hanya ditemukan di tangan korban sebelah kanan. Tapi, menurut keterangan dari anaknya, korban terjatuh dari sepeda motor dan helmnya terlepas dari kepala," kata Ambarita.

Mendapat laporan itu, polisi langsung turun tangan untuk melakukan penyelidikan.

"Pelaku masih kami lidik. Kami sudah mintai keterangan tiga orang saksi, dua anak korban dan satu ketua RW," terangnya.

Karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, jenazah korban saat itu juga langsung dibawa ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman.

Baca Juga: Jambret Gasak HP Anak Terekam CCTV

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x