JEMBER, KOMPAS.TV - Petani tembakau jenis kasturi di Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember Jawa Timur merusak dan membiarkan tanamannya mengering. Hal ini dilakukan karena harga jual turun drastis tak sebanding dengan biaya petik, jika memaksakan untuk panen.
Saat ini harga per pohon tanaman tembakau kasturi hanya seribu rupiah, padahal tahun lalu mencapai 3 ribu rupiah. Harga anjlok, setelah para tengkulak menghentikan pembelian tembakau petani.
Baca Juga: Kesal Harga Anjlok!! Petani Tembakau Rusak Tanamannya
Tengkulak tidak membeli tembakau petani, karena sejumlah gudang tembakau milik pabrik menghentikan pembelian untuk sementara waktu karena pandemi Covid-19.
Petani tembakau kasturi, Jumantoro mengatakan jika memaksa panen, maka petani harus mengeluarkan biaya lagi untuk mengangkut tembakau ke tempat tengkulak.
Baca Juga: Tanaman Tembakau di Jember Kekurangan Air, Petani Terancam Merugi
Di Desa Candijati, Kecamatan Arjasa terdapat 20 hektar tanaman tembakau kasturi, yang kini masuk masa panen. Petani berharap pemerintah turun tangan untuk mencari solusi mengenai harga jual tanaman tembakau terutama di masa pandemi Covid-19.
#HargaTembakauAnjlok #PetaniTembakauRugi #TembakauKasturi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.