Kompas TV regional peristiwa

Keluarga Tak Terima Bayi Arianti Disebut Meninggal di Kandungan: Saya Kecewa Tindakan Tenaga Medis

Kompas.tv - 24 Agustus 2020, 12:37 WIB
keluarga-tak-terima-bayi-arianti-disebut-meninggal-di-kandungan-saya-kecewa-tindakan-tenaga-medis
I Gusti Ayu Arianti(23), warga Lingkungan Pajang, Kelurahan Pejanggik, Kota Mataram,ibu muda yang harus kehilangan bayi laki lakinya karena terlambat ditangani petugas rumah sakit. (Sumber: KOMPAS.COM/FITRI R)
Penulis : Fadhilah

RS Permata Hati juga telah memberikan data penanganan pasien tersebut ke Dinas Kesehatan Provinsi NTB. Arief menjelaskan, kondisi Arianti saat tiba di rumah sakit dalam kondisi gawat.

"Pertama bayi harus dikeluarkan karena kondisinya gawat, karena sudah pecah ketuban dan pendarahan. Kami pastikan kondisi ibu mengalami pendarahan karena dilihat dari homoglobin (hb)-nya tidak wajar sangat rendah sekali hanya 4,7," kata Arief.

Terkait detak jantung bayi yang lemah dan perlahan mulai normal sebelum melahirkan, Arif menjelaskan, hal itu terkait kondisi medis sebelumnya. Setelah melewati proses lahiran dengan operasi sesar, bayi ternyata telah meninggal.

"Kenapa kami simpulkan seperti itu, karena pada saat dilahirkan bayinya tidak menangis,  tidak ada denyut jantung dan memang disimpulkan bayinya sudah meninggal sebelum dilakukan tindakan operasi," terang Arief.

Baca Juga: Pesan Jerinx Soal Prosedur Rapid Test: Semoga Tak Ada Lagi Ibu-ibu Kehilangan Bayi

Bantah Penanganan Lamban

Arief membantah penanganan terhadap Arianti lamban. Proses penanganan yang dilakukan tim medis RS Permata Hati sudah wajar dan sesuai prosedur.

Tim medis, kata dia, hanya memakan waktu kurang dari satu jam saat pasien datang hingga melakukan operasi.

"Saya tidak membahas apa yang dijalani pasien sebelumnya, intinya pasien tiba di Permata Hati pukul 10.50 WITA artinya pukul 11 kurang 10 menit WITA, tiba dan diterima oleh petugas di tenda screening, sebelum masuk ke IGD, itu standar protap kami di era pandemi," katanya.

Meski bukan rumah sakit rujukan Covid-19, RS Permata Hati tetap menerapkan protokol kesehatan.

Ia juga membantah tim medis meminta pasien mengulangi rapid test Covid-19 karena tidak diakui. Tim medis langsung menangani pasien karena telah membawa hasil rapid test Covid-19 tertulis dari puskesmas.

Sejak keputusan Menteri Kesehatan RI, HK. 01.07/MENKES/413/2020, tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, terbit, RS Permata Hati memberikan keleluasaan kepada pasien untuk melakukan tes di luar.

Namun, pasien akan tetap melakukan screening saat memasuki rumah sakit untuk mengantisipasi penyeban Covid-19. Jika tidak ditemukan gejala kronis, pasien tetap diperlakukan seperti biasa.

"Dalam kasus ini tidak ada statement dari kami, sekali lagi yang mengatakan harus rapid test ulang, yang ada adalah pasien diambil darahnya. Karena dari pemeriksaan fisik anam nesa, yang dilakukan oleh teman-teman sejawat yang ada di IGD, itu menunjukkan ke arah yang tidak baik, sehingga segera dikonsultasikan ke spesialis kandungan, yang mengintruksikan untuk segera dilakukan operasi," jelas Arief.

Baca Juga: “Ketuban Sudah Pecah, Darah Banyak yang Keluar, Tapi Saya Tak Ditangani karena Harus Rapid Tes Dulu”

Sebelum dioperasi, pasien menjalani pemeriksaan lengkap sesuai prosedur yang telah ditetapkan, seperti pemeriksaan darah lengkap dan lainnya.

Selain itu, tim medis juga memeriksa golongan daerah pasien karena kondisinya yang lemah. Tim medis lalu meminta pihak keluarga menyumbangkan darah dan membawa tiga sampai empat kantong sesuai golongan darah pasien dari PMI setempat.

"Jadi kami mau tegaskan bahwa pengambilan darah itu bukan untuk rapid test tapi untuk persiapan sebelum operasi, " jelasnya.

Terkait keluarga yang tak diizinkan masuk, kata Arief, rumah sakit telah menerapkan prosedur besuk baru selama pandemi Covid-19.

Ketika itu, pasien ditemani dua anggota keluarga. Sementara yang lain diminta menunggu di IGD.

Baca Juga: Perjuangan Berat Efi Bani: Melahirkan 3 Bayi Kembar, Suami Menghilang Tak Ada Kabar

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x

A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: