JAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras prihatin dengan anak-anak sekolah dasar di SDN 478 Barowa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan yang harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai dengan rakit yang terbuat dari gabus demi bisa ke sekolah karena jembatan penyeberangan rusak diterjang banjir.
Kejadian tersebut, menurut Iwan, merupakan salah satu contoh ketidakpekaan pemerintah dalam memberikan akses infrastruktur yang layak bagi calon penerus bangsa.
"Anak-anak yang ingin merasakan dunia pendidikan harus menempuh jarak yang jauh untuk sampai ke sekolah. Kondisi jalanan yang mereka lalui berat, belum lagi harus menyeberangi sungai dengan moda transportasi yang tidak aman," ungkap Legislator Dapil Sulsel II tersebut, dikutip dari laman resmi DPR, Rabu (14/6/2023).
Baca Juga: Heboh! Banyak Anak Sekolah Disebut Jalani Ujian di KFC, Ini Penjelasan Pengelola
Menurut politikus Fraksi Partai Gerindra ini, pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang layak bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi, etnisitas, atau geografis.
"Jika menjangkau sekolahnya saja sudah sulit, bagaimana literasi mereka dapat meningkat?" tegas Iwan.
Oleh sebab itu, Iwan meminta Pemerintah memberikan solusi jangka pendek yang penting untuk memberikan akses bagi siswa SDN 478 Barowa bisa bersekolah dengan aman dan nyaman.
"Anggaran sudah ada. Tapi karena memang anggaran terbatas dan tidak sebanding dengan kebutuhan, paling tidak berikan solusi sementara untuk jangka pendek, seperti jembatan gantung dulu. Ini berlaku untuk daerah seluruh Indonesia, terutama yang ada di pelosok-pelosok," paparnya.
Iwan menyebut, kejadian seperti di Kabupaten Luwu tersebut banyak juga ditemukan di daerah lain, termasuk di beberapa wilayah di Sulsel. Untuk itu, Pemerintah diminta memberi perhatian lebih.
"Kejadian seperti di Luwu itu sebenarnya banyak terjadi. Di Sulsel juga banyak banget. Bahkan di Jawa Barat yang dekat dengan ibukota negara juga banyak. Banyak wilayah-wilayah tertentu sebenarnya dapat dijangkau dalam waktu 5 menit tapi menjadi 40 menit karena faktor tidak ada jembatan," tandasnya.
Baca Juga: Sekolah Rusak Siswa Belajar Di Tenda
Komisi V DPR RI mendorong Pemerintah memperbanyak fasilitas jembatan yang layak untuk mendukung aktivitas masyarakat, terutama bagi anak-anak yang kesulitan akses bersekolah.
"Infrastruktur pendidikan yang memadai bukan hanya merupakan kewajiban moral pemerintah, tetapi juga merupakan investasi yang strategis untuk masa depan bangsa," ujar Iwan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.