JAKARTA, KOMPAS.TV - Patrick Kluivert, mantan striker legendaris Belanda yang dilaporkan akan menjadi pelatih Timnas Indonesia, sempat dipuji FIFA ketika mampu membangkitkan sepak bola dan tim nasional Curacao.
Dalam artikel yang dirilis FIFA pada 10 November 2022 berjudul Patrick Kluivert: The Dutch legend who changed Curaçao’s football culture, FIFA memuji filosofi permainan menyerang yang diterapkan Kluivert.
Filosofi permainan menyerang Kluivert tak hanya mengubah gaya bermain tim Curacao, juga membawa negara kecil di Karibia itu mencatat sejarah baru di panggung internasional.
Selama karier bermainnya, Kluivert dikenal sebagai salah satu striker terbaik generasinya. Ia meraih gelar Liga Champions bersama Ajax pada musim 1994-1995 dan La Liga bersama Barcelona pada musim 1998-1999.
Meski begitu, kritik sering menghampirinya karena dianggap tak sepenuhnya memaksimalkan bakat luar biasa yang dimilikinya.
Baca Juga: Kluivert dan Van Gaal Dilaporkan Berduet di Timnas Indonesia, Apa Jabatannya?
Di level internasional, Kluivert membawa Belanda ke peringkat keempat Piala Dunia 1998 dan peringkat ketiga Euro 2000. Namun, trofi juara tetap menjadi sesuatu yang sulit diraih.
Setelah pensiun pada 2008, Kluivert memulai karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih tim nasional Belanda di bawah Louis van Gaal pada 2012.
Namun, langkah besar terjadi pada 2015 ketika ia menerima tawaran menjadi pelatih kepala tim nasional Curacao, tempat kelahiran ibunya.
"Saya ingin memberikan sesuatu kembali kepada tanah kelahiran ibu saya," ujar Kluivert dalam konferensi pers saat diperkenalkan sebagai pelatih Curacao.
Kluivert membawa perubahan besar di tim nasional Curacao. Filosofi permainan menyerang yang ia adopsi dari Johan Cruyff, mentornya di Ajax, menjadi dasar strategi tim.
Curacao yang sebelumnya dikenal dengan gaya bermain reaktif mulai membangun serangan dari lini belakang, mengandalkan penguasaan bola, dan memanfaatkan kecepatan serta umpan-umpan pendek.
Baca Juga: Fabrizio Romano Klaim Patrick Kluivert akan Jadi Pelatih Timnas Indonesia Gantikan STY
Perubahan ini tidak hanya terlihat di lapangan. Di luar lapangan, Kluivert berhasil menarik pemain keturunan Curacao yang bermain di Eropa, seperti Leandro Bacuna, Cuco Martina, dan Eloy Room.
Kehadiran pemain-pemain tersebut lantas meningkatkan kualitas tim secara signifikan. Hasilnya, dalam periode Maret 2015 hingga Juni 2016, Curacao mencatat enam kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan.
Jumlah kemenangan itu menyamai total kemenangan mereka dari 2011 hingga 2014, setelah menjadi anggota FIFA.
Setahun kemudian, pada 2016, Kluivert meninggalkan posisinya untuk melatih tim U-19 Ajax. Namun, warisan yang ia tinggalkan terus berlanjut.
Remko Bicentini, yang sebelumnya menjadi asistennya, melanjutkan filosofi permainan Kluivert.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.