JAKARTA, KOMPAS.TV — Atlet bulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, semakin optimistis menatap Japan Open 2024. Kepercayaan dirinya kian meningkat setelah berhasil meraih medali perunggu di ajang Olimpiade Paris 2024.
Gregoria tampil memukau di Olimpiade Paris 2024 dengan menjadi satu-satunya atlet yang membawa pulang medali di cabang olahraga badminton.
Kesuksesan ini menjadi modal penting bagi Gregoria dalam menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya, termasuk Japan Open 2024 yang akan berlangsung pada 20-25 Agustus mendatang.
Peluang Gregoria untuk meraih gelar di Japan Open kian terbuka lebar setelah An Se-Young, atlet tunggal putri asal Korea Selatan yang merupakan salah satu pesaing utama, memutuskan untuk mundur dari turnamen tersebut.
Keputusan mundurnya An Se-Young diumumkan pada Senin (12/8/2024), seperti dilansir dari bwfsoftware.
Kendati pesaing beratnya tidak akan turun bertanding, Gregoria mengaku tetap mewaspadai pemain-pemain unggulan lainnya yang turut berpartisipasi di Japan Open 2024.
"Semoga sih (berpeluang juara), tapi masih ada beberapa pemain unggulan yang turun. Saya belum lihat drawingnya, jadi saya berharap apapun hasilnya nanti maksimal," ujar Gregoria saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, dikutip dari Tribunnews.
Gregoria, yang akrab disapa Jorji, juga menyatakan keinginannya untuk segera melupakan euforia setelah meraih medali perunggu di Olimpiade Paris.
Ia tidak ingin terlena dengan kesuksesan tersebut, yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi performanya di Japan Open 2024.
Baca Juga: Bawa Medali Perunggu, Gregoria Mariska Tunjung Disambut Hangat di Bandara Soetta
"Saya mau coba lupakan euforia karena kemarin dapat perunggu di olimpiade. Saya mau ada tantangan baru, takutnya kayak kemarin, momennya lagi enak tapi aku off, jadi saya turun lagi," ungkapnya.
Meski demikian, Gregoria mengakui bahwa persiapannya menuju Japan Open terbilang terbatas. Setelah sebulan berada di Prancis untuk persiapan dan pertandingan Olimpiade, Gregoria masih merasakan efek jetlag yang memengaruhi waktu tidurnya.
"Persiapannya jujur terbatas banget karena kemarin kan sebulan di sana (Prancis), terus kayak berasa masih jetlag," ujarnya.
"Tapi kemarin pas sampai (Pelatnas) mau gak mau udah harus latihan walaupun masih kayak 'zombie' karena ngantuk. Karena kan jam tidurnya masih menyesuaikan lagi,"
Meski persiapan yang dilakukan tidak maksimal, Gregoria tetap bertekad untuk tampil di Japan Open guna mempertahankan momentum yang telah ia bangun di Olimpiade Paris.
"Jadi persiapannya bisa dibilang terbatas, tapi karena saya rasa saya harus tanding di Japan Open ini karena kemarin kan semifinal jadi mau mempertahankan itu," ujarnya.
"Terus ditambah abis dari olimpiade kayak di tahun ini memaksimalkan dulu, gak mau milih-milih turnamen, kecuali kalau ada sakit, tapi kayak kemarin abis di olimpiade hasilnya cukup bagus, saya mau mencoba untuk menantang diri saya supaya bisa naik lagi levelnya, persiapannya terbatas tapi semoga cukup," ujarnya.
Gregoria, yang menjadi unggulan nomor 4 di Japan Open 2024, akan menghadapi wakil Hongkong, Lo Sin Yan Happy, di babak pertama.
Baca Juga: [FULL] PBSI Blak-blakan Soal Pemain Unggulan Gagal Olimpiade, Medali Gregoria Hingga Pembenahan PBSI
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.