Media Asing Samakan Lionel Messi dengan 2 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dua pemain Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta dan Dimas Drajad disebut media asing sama dengan bintang Timnas Argentina, Lionel Messi.

Ramadhan Sananta dan Dimas Drajad menjadi aktor kesuksesan timnas Indonesia menang telak atas Brunei Darussalam pada dua laga putaran pertama kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Timnas Indonesia sukses mengalahkan Brunei 6-0, baik di laga kandang dan juga tandang, sehingga memiliki keunggulan agregat 12-0.

Baca Juga: Jadwal Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Timnas Indonesia Lawan Irak Bulan Depan

Pada laga di Jakarta, Kamis (12/10/2023), Dimas Drajad sukses membukukan hattrick, sedangkan Sananta membuat dua gol.

Sedangkan pada leg kedua di Brunei, Selasa (17/10/2023), Sananta sukses membuat satu gol.

Hasil itu membuat Dimas Drajad dan Ramadhan Sananta sama-sama membukukan tiga gol, dan menjadi pencetak gol terbanyak kualifikasi.

Media Vietnam, Soha.vn pun menyamakan pencapaian itu dengan bintang Argentina, Lionel Messi.

Messi saat ini juga telah mencetak tiga gol bersama Argentina di kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol.

Messi mencetak gol saat Argentina mengalahkan Ekuador 1-0 dan Peru 2-0.

Torehan tiga gol itu membuat Messi juga menduduki posisi teratas daftar pencetak gol kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Conmebol.

“Messi bukan satu-satunya pemain di daftar pencetak gol terbanyak kualifikasi Piala Dunia 2026 di seluruh dunia,” tulis media Vietnam tersebut, Kamis (19/10/2023).

“Ada dua pemain dari Indonesia yang juga memiliki tiga gol, Ramdhan Sananta dan Dimas Drajad,” ujarnya. Sananta menjadi pemain yang paling disorot oleh Soha vn.

Baca Juga: Hasil Timnas Indonesia vs Brunei: Skuad Garuda Kembali Pesta Gol 6-0!

Media tersebut menegaskan bahwa pemain Persis Solo itu menjadi harapan bagi sepak bola Indonesia.

Mereka juga mengatakan bahwa sebelumnya di Piala AFF U23 2023, Sananta sempat dikritik sebagai “Si Kaki Kayu". Sebab saat itu, Sananta terlalu banyak membuang peluang.