"Semisal kita masuk semifinal dan akan menjalani laga home and away dan akibat kejadian ini penyelenggara AFF mengeluarkan sanksi dengan tidak adanya penonton, maka akan sangat merugikan Timnas karena tidak ada pemasukan dari tiket penonton."
Ia menyebut hasil penjualan tiket digunakan untuk membiayai kebutuhan Timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2022.
Baca Juga: Bus Timnas Thailand Diserang, Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Lontarkan Kecaman dan Minta Maaf
"Sebut saja satu kali pertandingan bisa ada pemasukan 5 miliar, uang segitu sangat membantu Timnas dalam memfasilitasi para pemain. Pendukung harus bisa berpikir seperti itu," jelas Weshley.
Menurutnya, para suporter yang terlibat dalam aksi penyerangan bus Timnas Thailand ini, harus lebih memahami apa arti suporter.
"Suporter adalah support, yakni orang yang memberikan dukungan, sokongan. Peran itu yang harus dijaga, jangan merugikan tim yang didukung."
Weshley juga menilai insiden ini bisa menjadi catatan untuk pihak keamanan. Pihak keamanan harus lebih memperhatikan kenyamanan tim tamu saat bertanding di Indonesia.
Menurutnya, pihak keamanan bisa lebih mengatur jarak antara orang dan bus tim tamu yang akan bertanding.
"Jarak antara kerumunan dan bus tim tamu harus diatur agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Lokasi kemarin itu seharusnya bisa steril dan jarak orang (pendukung dari tim tuan rumah) dipastikan tidak akan mengganggu kelancaran dan keamanan bus tim yang akan masuk stadion."
"Semoga pihak keamanan mengevaluasi kejadian kemarin dan memperbaiki di laga ke depan," ucap Weshley.
Baca Juga: Witan Pemain Paling Berbahaya Timnas Indonesia Era STY, Kini Diejek Mirip Darwin Nuzez
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.