DOHA, KOMPAS.TV - Para pendukung Timnas Maroko semakin memberikan luka bagi penyerang Portugal, Cristiano Ronaldo.
Mereka mengejek Ronaldo yang harus mengakhiri Piala Dunia 2022 setelah Portugal dikalahkan Maroko di babak 8 besar.
Portugal kalah dari Maroko dengan skor 0-1 pada laga di Stadion Al-Thumama, Qatar, Sabtu (10/12/2022) waktu setempat.
Dilansir dari Marca, pada video yang diunggah Goal Global di Instagram, sejumlah pendukung Maroko mengejek Ronaldo.
Baca Juga: Profil Walid Regragui, "Si Kepala Alpukat" yang Membawa Maroko ke Semifinal Piala Dunia 2022
Para pendukung Maroko mengikuti ledekan fans Arab Saudi saat mengejek Lionel Messi, ketika negara itu mengalahkan Argentina 2-1 di fase Grup.
Saat itu, para pendukung Saudi kerap meledek dengan bertanya, “Di mana Messi?”
Hal yang sama juga dilakukan pendukung Maroko kepada Ronaldo.
“Di mana Ronaldo?” tutur mereka saat diwawancara mengenai kemenangan Maroko atas Portugal.
Namun, mereka kemudian menambahkannya dengan ejekan lainnya.
“Ke bandara lewat sini ya,” kata sejumlah pendukung Maroko.
Piala Dunia 2022 diyakini bakal menjadi Piala Dunia terakhir bagi Ronaldo, yang saat ini telah berusia 37 tahun.
Hal itu tampaknya menjadi alasan Ronaldo menangis setelah pertandingan selesai.
Meski sudah membela Portugal di Piala Dunia 2006, 1010, 2014, 2018 dan 2022, Ronaldo belum pernah memberikan gelar juara untuk negaranya.
Padahal ia disebut sebagai salah satu penyerang terbaik dunia.
Pada laga melawan Maroko, Ronaldo sendiri dicadangkan oleh Pelatih Fernando Santos.
Baca Juga: Cadangkan Cristiano Ronaldo saat Portugal Kalah dari Maroko, Fernando Santos: Saya Tak Menyesal
Ia baru masuk ke lapangan di menit ke-51, namun walau intensitas serangan Portugal bertambah gol gagal tercipta.
Ronaldo sendiri kemudian dibela Piers Morgan, yang sempat melakukan wawancara kontroversial dengan sang bintang.
“Menyedihkan melihat @Cristiano menangis karena mimpinya menjuarai Piala Dunia berakhir,” cuit Morgan di Twitter.
“Mereka yang mengejeknya seharusnya ingat apa yang ia lakukan untuk sepak bola. Bagi saya, ia adalah Goat, dan seorang pemain hebat yang mengalami tahun terberat di hidupnya baik di dalam dan di luar lapangan. Ia pantas mendapat rasa hormat kita,” lanjutnya.
Sumber : Marca
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.