BANGKOK, KOMPAS.TV - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, senang bisa berjuang hingga akhir meski langkahnya harus terhenti di fase grup BWF World Tour Finals 2022.
Gregoria dipastikan tidak bisa melangkah ke babak selanjutnya usai di laga terakhir grup dikalahkan oleh wakil Jepang, Akane Yamaguchi.
Bertanding di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (9/12/2022), gadis yang akrab disapa Jorji itu mampu memberi perlawanan ketat kepada Akane yang merupakan pemain putri nomor satu dunia saat ini.
Duel antara Jorji vs Akane berjalan alot selama 61 menit sebelum akhirnya dimenangi oleh pemain Jepang itu dengan skor 15-21, 21-13 dan 21-18.
“Saya senang karena saya bisa menunjukkan perjuangan yang maksimal dari partai pertama sampai partai ketiga tadi, memberi perlawanan ke pemain-pemain yang (peringkatnya) di atas saya saat ini. Meski hasilnya belum bisa lolos tapi dengan begini perjuangan saya rasanya tidak sia-sia,” kata Gregoria, Jumat, dikutip dari Antara.
Dalam pertandingan tadi, Gregoria sempat mendapatkan perawatan saat terjatuh ketika ingin mengembalikan pukulan kok Akane.
Pebulu tangkis berusia 23 tahun itu tampak merasa kesakitan karena mengalami kram pada paha kanan hingga pinggang.
Namun, Gregoria yang bertekad berjuang hingga akhir, tetap melanjutkan permainan meskipun harus menahan rasa sakitnya.
Baca Juga: Hasil BWF World Tour Finals 2022: Ginting, Jojo, dan Fajar/Rian ke Semifinal, Apriyani/Fadia Gugur
“Saya mau menepati janji saya untuk berjuang sampai akhir. Tadi juga saya tidak mau menyerah begitu saja padahal sudah sakit sekali paha kanan sampai pinggang saya. Saya mau menyelesaikan pertandingan hingga selesai,” tuturnya.
Lebih lanjut, Gregoria mengaku tak menyangka bisa mengakhiri perjalanannya di tahun ini dengan tampil di BWF World Tour Finals meski berstatus sebagai pengganti pemain yang mundur.
Apalagi sejak awal tahun, pebulu tangkis nomor 18 dunia itu mengalami kesulitan untuk meraih hasil bagus di turnamen-turnamen yang diikutinya dan sering kali tersingkir di babak awal.
Akan tetapi, Gregoria perlahan bisa bangkit dan mampu melaju ke dua semifinal tahun ini hingga menjadi runner-up Australian Open 2022 Super 300 pada bulan lalu.
“Tahun ini saya tidak menyangka perjalanan saya yang di awal tahun hasilnya jeblok dan belum ada peningkatan hingga akhirnya bisa sampai di sini. Saya mencoba keluar dari tekanan itu, saya tidak berhenti dan Puji Tuhan bisa sejauh ini,” ucapnya.
Gregoria pun bertekad untuk meningkatkan kemampuannya agar bisa meraih gelar di kalender turnamen tahun depan.
Terlebih lagi, sejak menjadi juara dunia junior pada 2017, Gregoria hanya mampu meraih satu gelar, itu pun terjadi empat tahun silam di Finnish Open 2018.
“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus saya benahi tahun depan, memperbaiki kekurangan-kekurangan seperti ketahanan otot, stamina dan fokus," ungkapnya.
"Selain itu, saya juga mau menjaga apa yang saya sudah dapat sekarang,” pungkas Gregoria.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2022: Chen Yu Fei Akui Gregoria Bermain Sangat Bagus
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.