Susana Leguizamón, 55, bangun pagi, mengenakan jersey Argentina bergaris biru-putih dan siap merayakan kemenangan.
Baca Juga: Akibat Cedera Serius, Pemain Arab Saudi Yasser Al Shahrani Harus Ditandu Keluar Lapangan
"Saya sangat, sangat, sangat terkejut," katanya. "Sebenarnya, kami meremehkan lawan kami," tambahnya.
Namun Santiago Babarro, 40 tahun, mengaku tidak terlalu kaget dengan kekalahan tersebut.
“Hal yang sama selalu terjadi pada Argentina,” kata pekerja retail tersebut. “Kami berkata, ‘Ini adalah pertandingan yang mudah, kami dapat memenangkannya dengan mudah,’ lalu, bam! Mereka menempatkan kami pada kekalahan. Kami selalu percaya bahwa kami lebih dari diri kami sendiri.”
Sebastián Fabre mengatakan dia bangun dengan perasaan tidak enak dan khawatir karena menurutnya fans Argentina terlalu percaya diri.
“Ada terlalu banyak optimisme yang tidak berdasar. Saya tidak ingin mengatakan apa-apa tetapi saya pikir kami semua terlalu percaya diri, ”katanya.
Leguizamón, yang berjalan menuju tempat kerjanya di sebuah restoran dengan masih mengenakan seragam Argentinanya, berkata bahwa dia dapat merasakan kesedihan orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Arab Saudi Unggul 2-1, Rekor 36 Laga 'Tak Terkalahkan' Milik Argentina Dipatahkan oleh Arab Saudi!
“Semua orang sangat sedih, sangat sedih,” katanya. “Kita semua bangun dengan banyak harapan.”
Namun demikian, mereka belum kehilangan harapan. Para fans berharap tim Argentina bisa memberikan permainan terbaik mereka pada pertandingan berikutnya.
“Sungguh, lebih baik ini terjadi di pertandingan pertama dan bukan di perempat final,” kata Fabre. “Itulah sisi positif dari ini.”
Leguizamón setuju dengan pendapat Fabre.
“Perjalanan bukanlah kejatuhan, seperti yang kami katakan di sini,” katanya. "Saya penggemar berat tim nasional dan suasana hati saya benar-benar buruk ketika kalah tetapi harapan saya tetap besar," ujarnya.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.