Kompas TV internasional kompas dunia

Teror Ancaman Bom Serang Calon Kabinet Donald Trump, Juga Laporan Palsu Agar Diserbu Polisi

Kompas.tv - 28 November 2024, 07:47 WIB
teror-ancaman-bom-serang-calon-kabinet-donald-trump-juga-laporan-palsu-agar-diserbu-polisi
Pemenang Pilpres Amerika Serikat (AS) dari Partai Republikan, Donald Trump tersenyum dalam acara nonton bareng hasil penghitungan suara pemilu di West Palm Beach, negara bagian Florida, AS, Rabu (6/11/2024) dini hari waktu setempat. (Sumber: Evan Vucci/Associated Press)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Teror ancaman bom tengah melanda calon kabinet Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Mereka juga menjadi sasaran SWAT-ing, yaitu laporan palsu agar mereka diserbu oleh polisi.

FBI mengungkapkan bahwa ada sejumlah ancaman bom, begitu juga insiden SWAT-ing.

Baca Juga: ICC Ajukan Surat Penangkapan Kepala Junta Myanmar Min Aung Hlaing atas Kejahatan terhadap Rohingya

Ancaman tersebut ditujukan terhadap pilihan Trump untuk memimpin departemen perumahan, pertanian dan tenaga kerja.

Juga pilihannya sebagai dura besar AS untuk PBB.

Dikutip dari BBC Internasional, Kamis (28/11/2024), kepolisian sedang menyelidiki insiden yang terjadi pada Selasa (26/11/2024) malam dan Rabu (27/11/2024) pagi.

Juru Bicara Tim Transisi Trump, Karoline Leavitt mengungkapkan para pilihan Trump menjadi target dari ancaman kekerasan dan yang tak Amerika terhadap hidup mereka, dan semua yang tinggal dengan mereka.

Leavitt mengatakan bahwa beberapa orang menjadi target, dan penegak hukum bereaksi dengan cepat untuk memastikan keamanan mereka.

“Dengan Presiden Trump sebagai contoh kami, aksi berbahaya dari intimidasi dan kekerasan tak akan membuat kami mundur,” ujarnya.

Baik Leavitt dan FBI tak mengidentifikasikan nama-nama dari target ancaman tersebut.

Elise Stefanik, yang oleh Trump ditunjuk sebagai Dute Besar AS untuk PBB, yang pertama mengatakan rumah keluarganya menjadi target ancaman bom.




Sumber : BBC Internasional




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x