JAKARTA, KOMPAS.TV - Sosok mantan pemain Timnas Prancis, Lilian Thuram dikenal sebagai bek tangguh dunia yang sulit ditembus.
Ketangguhannya itu yang membuat Parma, Juventus dan Barcelona menggunakan jasanya untuk memperkuat lini belakang.
Namun, di saat terjepit pemain yang memiliki darah Guadeloupe tersebut bisa juga menjadi mesin gol yang berbahaya di depan gawang lawan.
Hal itu yang diperlihatkan pemain yang kerap dipanggil Lili tersebut saat Prancis dalam posisi berbahaya di semifinal Piala Dunia 1998 melawan Kroasia, dengan mencetak brace atau dua gol yang menjadi penentu kemenangan.
Baca Juga: Pengalaman Jadi Alasan Southgate Tetap Bawa Maguire ke Piala Dunia 2022
Setelah bermain tanpa gol di babak pertama, Les Bleus ketinggalan lebih dulu saat penyerang andalan Kroasia yang menjadi top skor turnamen, Davor Suker mencetak gol di menit ke-46.
Mendapatkan umpan lambung Aljosa Asanovic, Suker yang saat itu bermain di Real Madrid menjebol gawang Fabian Barthez.
Thuram sendiri berandil atas gol Suker, karena melakukan kesalahan sehingga berada jauh dari posisinya yang membua sang lawan tak terjaga dan mencetak gol.
Tapi, Prancis yang sebelumnya selalu menemukan kebuntuan di depan gawang kiper senior Kroasia Drazen Ladic, akhirnya bisa menyamakan kedudukan semenit kemudian.
Thuram membalas kesalahannya dengan menjebol gawang Ladic di menit ke-47.
Thuram yang melakukan overlapping, melakukan operan satu-dua dengan Youri Djorkaeff dan tanpa kesulitan membobol gawang Ladic.
Akhirnya, ayah dari pemain Borussia Moenchengladbach, Marcus Thuram tersebut memastikan kemenangan tim besutan Aime Jacquet di menit ke-70, lewat tembakan keras sedikit di luar kotak penalti.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Tanpa Pogba dan Kante, Deschamps Tak Yakin Prancis Mampu Pertahankan Gelar
Thuram tak percaya dirinya bisa mencetak gol, apalagi sampai dua dan memberikan kemenangan untuk timnya.
"Kemungkinan saya untuk mencetak gol adalah tidak mungkin," ujar Thuram mengingat golnya itu pada 2018 lalu seperti dikutip dari The Guardian.
Ia bahkan mengungkapkan dirinya sempat tak mengerti dengan apa yang terjadi setelah mencetak kedua gol tersebut.
Thuram menjadi bagian penting dalam timnas Prancis di Piala Dunia 1998, dan posisinya tak tergantikan.
Keberadaannya juga menjadi salah satu alasan tim Ayam Jantan hanya kebobolan dua gol dari tujuh pertandingan dan menjadi juara dunia di kandangnya sendiri.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.