Kompas TV internasional kompas dunia

Penampakan Jasad Bayi Mammoth Berusia 50.000 Tahun di Rusia

Kompas.tv - 25 Desember 2024, 12:15 WIB
penampakan-jasad-bayi-mammoth-berusia-50-000-tahun-di-rusia
Jasad mammoth yang diperkirakan berusia 50.000 tahun dipamerkan di Museum Mammoth, Universitas Federal Timur Laut Rusia, 23 Desember 2024. (Sumber: Michil Yakovlev/Museum Mammoth Universitas Timur Laut Rusia via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

MOSKOW, KOMPAS.TV - Para ilmuwan di kawasan Siberia, Rusia memamerkan jasad bayi mamut atau mammoth yang diperkirakan telah berumur 50.000 tahun.

Mereka menyebut bayi mammoth ini adalah jasad mammoth dengan kondisi paling baik yang ditemukan di dunia.

Bayi mammoth betina tersebut diberi nama Yana dan memiliki berat lebih dari 100 kg dan panjang 120 cm. Ilmuwan meyakini Yana berusia satu tahun saat mati sekitar 50.000 tahun lalu.

Baca Juga: Pengusaha Asal Australia Pamerkan Bakso Daging Mammoth Hasil Rekayasa Genetik: Ini Inovasi Nyata

Jasad bayi mammoth ini ditemukan dalam lapisan es yang mencair di Kawah Batagaika, Yakutia, timur jauh Rusia.

Kawah tersebut dikenal sebagai "gerbang neraka" dan memiliki kedalaman sekitar satu kilometer. Ilmuwan telah menemukan sejumlah spesimen hewan purba lain seperti bison, kuda, dan anjing di kawah tersebut.

Ilmuwan mencari-cari spesimen hewan purbakala di Kawah Batagakia seiring mencairnya lapisan es akibat perubahan iklim.

Jasad Yana dilaporkan akan disimpan di Universitas Federal Timur Laut Rusia yang memiliki museum dan fasilitas riset khusus mammoth.

Pihak universitas menyatakan penemuan jasad Yana "luar biasa" dan menyebutnya dapat memberi para ilmuwan informasi baru tentang bagaimana mammoth hidup dan beradaptasi.

Sebelumnya, ilmuwan telah beberapa kali menemukan situs fosil atau jasad mammoth di kawasan Siberia. Salah satu temuan penting terkait mammoth adalah tumpukan tulang-belulang di Sungai Byoryolyokh, Yana-Indighirka pada 1947 silam.

Kawanan mammoth di Byoryolyokh diperkirakan mati secara massal sehingga meninggalkan tumpukan tulang-beluang.

Ilmuwan berteori bahwa formasi tulang-belulang mammoth di tempat tersebut adalah konsekuensi langsung pemanasan global yang berlangsung singkat tetapi kuat.

Baca Juga: Harta Karun Dinasti Terakhir Mesir di Delta Nil Ditemukan di 63 Makam Purba


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x