"Hal ini sudah disampaikan ke presiden FIFA, bahwa ada tragedi kanjuruhan, bagaimana dengan fun football yang nanti kita mainkan?" kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi kepada KOMPAS.TV lewat rekaman suara, Kamis (20/11/2022).
"Oleh Presiden FIFA dijawab: 'Oh, no, no, apapun bisa terjadi dalam sepak bola, tetapi sepak bola tetap harus jalan," sambungnya.
Adapun, anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan, Akmal Marhali, sempat mengomentari soal enggannya pengurus PSSI, meskipun ada banyak desakan dan rekomendasi soal mundur dari TGIPF.
Menurut Akmal, rekomendasi TGIPF sudah sangat jelas, pihaknya tidak bisa intervensi PSSI untuk mundur dari jabatan mereka sebagai pemegang mandat Sepak Bola Indonesia.
Tapi, seyogyanya, kata Akmal, para pengurus itu mundur imbas Tragedi Kanjuruhan sebagai bentuk tanggung jawab.
"Kalau saya sih, itu template dari mereka, kalau Ketum dan pengurus PSSI nolak imbuan mundur itu biasa, hal umrah. Itu template, sejatinya di PSSI tidak ada yang mengedepankan moral. Tak ada moral di PSSI," ujarnya dalam sambungan telepon dengan KOMPAS.TV Kamis (20/10/2022) lalu.
Baca Juga: Dari Kaesang Sampai Erick Thohir, Sejumlah Nama Dianggap Cocok Gantikan Iwan Bule Jadi Ketum PSSI
Desakan yang kian menguat ternyata membuat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) luluh dan resmi memutuskan akan segera melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) berdasarkan mekanisme organisasi.
Per Senin (31/10/2022) malam PSSI resmi memberikan laporan kepada FIFA bahwa agenda Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif (Exco) akan digelar pada 18 Maret 2023.
Diunggah dalam laman PSSI, Senin (31/10), laporan tersebut dituangkan PSSI dalam surat bernomor 4452/ULN/537/X-2022 yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi. Surat itu ditujukan kepada Sekretaris Jenderal FIFA Fatma Samoura.
Sebelum itu, Keputusan percepat KLB itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule usai gelar rapat Exco di kantor PSSI, Jakarta, pada Jumat (28/10/2022).
Dalam kesempatan itu, Iwan Bule juga mengatakan, percepatan KLB itu lantaran juga adanya permintaan dari dua klub, yakni Persis Solo dan Persebaya Surabaya.
"Exco PSSI memutuskan mempercepat KLB pemilihan dengan memperhatikan surat yang dikirim oleh dua anggotanya dikarenakan Exco PSSI tidak ingin terjadi perpecahan di antara para anggotanya," Mochamad Iriawan dalam video di YouTube PSSI, Sabtu (29/10/2022).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.