"Saya datang ke Kanjuruhan di Malang untuk mendapatkan gambaran lapangan tentang peristiwa tanggal 1 Oktober malam yang terjadi di sini," kata Presiden Jokowi.
"Sebagai gambaran, saya melihat masalahnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada," ujar Presiden.
"Namun, itu saya hanya melihat lapangan. Nanti semuanya akan disimpulkan oleh tim gabungan," tutur Jokowi.
Baca Juga: Hasil Penelusuran Komnas HAM: Kerusuhan di Kanjuruhan Bukan karena Suporter Masuk ke Lapangan
2. Audit Stadion
Pada kesempatan itu, Jokowi mengaku sudah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera mengaudit seluruh stadion tim Liga 1, Liga 2, hingga Liga 3.
Audit itu ditujukan untuk mencari kelemahan-kelemahan struktural terutama akses keluar masuk penonton setiap stadion.
Jokowi berharap Kementerian PUPR menyelesaikan audit seluruh stadion tim Liga 1 sampai Liga 3 dalam kurun waktu satu bulan.
"Saya sudah memerintahkan Kementerian PUPR untuk melakukan audit bangunan terhadap seluruh stadion yang dipakai di Liga 1, Liga 2, dan Liga 3," kata Jokowi.
"Audit itu untuk memperbaiki, baik itu pintu, pintu gerbang, kemudian posisi duduk, pagar dll," ujar Jokowi. "Keselamatan penonton yang kita utamakan," ucap Jokowi menambahkan.
Dalam keterangannya, Jokowi juga berkali-kali menyinggung Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan berjumlah 13 orang yang terdiri dari berbagai kalangan mulai dari akademisi, jurnalis, mantan pemain, hingga eks pengurus PSSI yang mengantongi lisensi FIFA.
Adapun Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan adalah Menko Polhukam, Mahfud MD, dengan wakil Menpora Zainudin Amali. Menurut Jokowi, TGIPF Tragedi Kanjuruhan ditargetkan menyelesaikan tugasnya paling lama satu bulan.
"Kalau tim gabungan, selama sebulan saya minta secepatnya. Kalau untuk audit stadion, juga sama, sebulan juga," tutur Jokowi.
Baca Juga: Anggota DPR: Pejabat Jangan Ngomong Takut Disanksi FIFA saat Duka Kanjuruhan, Tak Punya Empati
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.